Wujudkan Kesehatan Mental, Masyarakat Kulon Progo Dukung Program Bangkit Jiwa

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha
Editor: Rina Eviana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bersama masyarakat turut mendukung program bangkit jiwa dalam mewujudkan kesehatan mental. Hal itu ditandai dengan penandatanganan petisi dukungan saat Jambore Kesehatan Jiwa, Minggu (3/11) di Alun-alun Wates.

Wujudkan Kesehatan Mental, Masyarakat Kulon Progo Dukung Program Bangkit Jiwa

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bersama masyarakat turut mendukung program bangkit jiwa dalam mewujudkan kesehatan mental.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan petisi dukungan saat Jambore Kesehatan Jiwa, Minggu (3/11) di Alun-alun Wates.

Ada lima poin yang termuat dalam petisi tersebut. Yakni, bersama-sama mendukung pelaksanaan kegiatan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM), komitmen tiap desa menjadi Desa Sehat Jiwa, menghindari tindakan pasung, tidak melakukan diskriminasi dan stigma kepada penyandang disabilitas psikososial, serta mendukung program rehabilitasi kesehatan jiwa berbasis masyarakat.

Adapun kegiatan yang diinisiasi Pusat Rehabilitasi YAKKUM dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Jiwa 10 Oktober ini diikuti sekitar 2000 peserta dari wilayah Kulon Progo, Sleman, dan Gunungkidul.

Jambore kesehatan jiwa ini menjadi upaya promosi dan kampanye advokasi kesehatan jiwa untuk memobilisasi dukungan dan peran masyarakat dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan jiwa yang lebih inklusif serta menghapus stigma terhadap orang dengan disabilitas psikososial.

Wakil Bupati Kulon Progo, Sutedjo secara langsung membubuhkan tandatangannya sebagai bentuk dukungan terhadap program tersebut.

Sutedjo menyebut, Kulon Progo menempati posisi sebagai kabupaten dengan angka gangguan jiwa tertingi se-DIY.

Maka itu, sangat penting untuk mengarusutamakan isu kesehatan jiwa di tengah masyarakat diserta upaya pengiagan sistem kesehatan jiwa yang memadai.

"Peran segenap pihak dan keterlibatan masyarakat dalam mengawal kebijakan kesehatan jiwa diharapkan mampu menggerakan kesadaran kolektif terhadap pentingnya kesehatan jiwa. Juga, mendorong produk-produk kebijakan kesehatan jiwa dari level Desa, kebijakan daerah sampai kebijakan tingkat pusat yang komprehensif," ungkap Sutedjo.

Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan jiwa dan ramah kepada para pengidap gangguan jiwa atau disabilitas psikososial.

Menurutnya, peduli kesehatan jiwa sama pentingnya dengan peduli terhadap kesehatan tubuh.

"Tanpa disertai jiwa sehat, tubuh yang sehat tak kalah berbahayanya dengan tubuh yang terserang penyakit," imbuh Sutedjo.(*)

Berita Terkini