TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Legislator di Kulon Progo meminta pemerintah kabupaten setempat menyusun target kerja baru yang realistis dan progresif.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 dinilai sudah tidak relevan lagi dengan cepatnya pertumbuhan pembangunan di kabupaten ini.
Ketua Fraksi PKS, DPRD Kulon Progo, Hamam Cahyadi mengatakan saat ini semakin banyak isu-isu strategis yang tumbuh di Kulon Progo.
Mulai dari pembangunan bandara internasional beserta rencana pengembangan kawasan pendukungnya (erotropolis dan aerocity), pembangunan jalur jalan tol dan jalur Bedah Menoreh, pengembangan Kota Wates baru, dan lainnya.
• Angka KHL Kulon Progo Berubah Karena Kehadiran YIA, Berapa Besaran UMK 2020?
Untuk menjawab harapan masyarakat, review RPJMD 2017-2022 musti memasukkan indikator-indikator kinerja baru yang lebih realistis dan progresif.
"Dalam dua tahun terakhir, indikator-indikator yang sudah ditargetkan dalam RPJMD 2017-2022 itu sudah tercapai dengan mudah. Kami mendesak Pemkab Kulon Progo pasang target baru yang progresif realistis,"kata Hamam, Minggu (27/10/2019).
Penekanan pada review RPJMD 2017 seharusnya lebih kepada target perolehan pendapatan asli daerah (PAD).
Manfaat apa yang bisa diperoleh Kulon Progo dari sekian banyak program pembangunan digelar di wilayahnya. Hamam menyebut, pendapatan asli daerah harus ditingkatkan seiring beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) secara penuh pada 2020 diiringi program percepatan pembangunan lainnya. (Tribunjogja I Singgih Wahyu)