"Tetapi kalau kita terjebak memilih di sekolah tertentu yang persaingannya ketat di nilai, sama-sama pilihan satu di SMAN 1 Yogyakarta itu yang tidak lolos misalnya ada 100 orang, nah 100 orang ini dipilihan kedua akan kalah dengan anak yang nilainya rendah, tetapi sebagai pilihan satu. Nilainya kan kita hitung setelah pilihan. Apalagi (yang menjadikan) pilihan tiga. Begitu dia masuk pilihan tiga akan kalah sama pilihan satu dan dua," ujarnya. (*)
Kadisdikpora DIY : PPDB 2019 Jauh Lebih Friendly
Penulis: Noristera Pawestri
Editor: Muhammad Fatoni
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger