TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Provinsi DIY dan Pemerintah Kota Yogyakarta menyebut para Pedagang Kaki Lima yang terdampak pengembangan kawasan Stasiun Tugu akan diberikan tempat.
Pihak pemerintah pun tetap memasukkan PKL dalam zona komersial dalam konsep pembangunan ini.
"Untuk para PKL seperti Kopi Joss yang terkena pengembangan ini tidak perlu khawatir karena tetap kami sediakan tempat, " jelas Wali Kota Yogya, Haryadi Suyuti, kemarin.
• Dua Rekomendasi Brand Fashion Lokal Kekinian
Dia menyebutkan, tempat yang disediakan ini memiliki luasan yang cukup bagi PKL dan pelaku UMKM.
Meskipun, luasannya tidak sebesar dari tempat sebelumnya.
"Ya, kami siapkan, tidak besar-besar tapi cukup bagi mereka. Yang penting PKL juga punya register, " jelasnya.
Menurut Haryadi, PKL akan masuk dalam fungsi zona komersial dan kawasan pengembangan.
Konsepnya pun akan sedikit berubah.
"Kalau dulu beli Kopi Joss ndodok, di tempat remang-remang. Ini nanti diubah sesuai dengan perubahan zaman dan teknologi," jelasnya.
Haryadi menyebutkan, pengembangan kawasan ini akan mencakup sisi utara, barat, timur dan selatan stasiun.
Dia mencontohkan, di sisi timur akan dikembangkan sekitar 150 meter persegi dan sisi barat 354 meter persegi.
• Menanti Wajah Baru Stasiun Tugu Yogyakarta, Area Seluas 8 Hektare Disiapkan untuk Pengembangan
"Nantinya akan menjadi beberapa fungsi sebagai stasiun, parkir, kawasan zona komersial, dan ruang terbuka hijau," jelasnya.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, 80.000 meter persegi atau 8 hektar lahan di Stasiun Tugu akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu.
Pelaksanaan rencana pembangunan ini segera akan dilakukan segera setelah Lebaran tahun ini.
"Pengembangan stasiun Tugu ini berada di zona A dengan luasan 80.000 meter persegi atau 8 hektar dan luas bangunan sekitar 146.000 meter persegi," jelasnya.