Intensitas naik perlahan
Baca: Kisah Musaanah Tidur di Atas Makam Anak Sulungnya yang Jadi Korban Tabrak Lari
Lari interval tak perlu dilakukan terlalu lama.
Lari selama 10-20 menit saja sudah cukup efektif untuk mencapai level kebugaran.
"10 sampai 20 menit sangat cukup. Kalau lebih dari 30 menit justru sudah bukan interval, itu speed workout," kata Anggia.
Kenaikan intensitas juga harus dilakukan secara perlahan.
Misalnya, jika kecepatan lari pada treadmill adalah 6, jangan langsung menaikannya ke angka 10 karena jantung akan kaget.
Apalagi jika lari baru saja dimulai.
"Bertahap saja. Kalau yang belum terbiasa, bisa dari jalan, lalu jalan cepat, jogging. Kalu sudah terbiasa lari boleh dari jalan langsung ke medium level kurang lebih di speed 6," tutur pria yang juga pelatih lari tersebut.
Begitu juga jika ingin menggunakan fitur incline (tanjakan) pada treadmill.
Setelah bermain kecepatan sebanyak dua atau tiga interval, barulah mulai dengan mengatur incline.
Angka incline pada mesin treadmill biasanya berkisar antara satu hingga 12.
Anggia menyarankan mulai dari 2 untuk bertahap ke angka incline yang lebih besar.
"2-4-6. Kalau mau lebih di-push mungkin 7 atau 8. Tapi jangan langsung naik," ucapnya.
Meski begitu, lari interval tidak disarankan untuk dilakukan setiap hari.
Sebab, tubuh dan jantung membutuhkan waktu untuk beristirahat.
"Interval bagus untuk melatih speed tapi kalau setiap hari tubuh jadi overtrain, jantung dipompa terlalu berlebihan," kata Anggia.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulĀ "Memahami Lari Interval, Bakar Banyak Kalori dalam Waktu Singkat"
Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Wisnubrata