Uthe sapaan akrabnya diawal pentas membawakan lagu-lagu jazz nostalgia pada era 1990-an. Tiga tembang permulaan yang ia bawakan yakni Masa Kecil, Seputih Kasih dan lagu medley dari beberapa artis tanah air yang ia bawakan.
Tembang ini sukses mengingatkan tembang populer yang kala itu sukses mempengaruhi telinga pecinta musik jazz kala tahun 1990-an.
"Saya selalu exited ketika mendapat kesempatan bermain di UGM Jazz, ini sudah kesekian kalinya saya berada di acara ini," kata Uthe diatas panggung.
Didominasi oleh penonton berusia matang, tembang yang dibawakan Uthe sukses membawa ingatan kembali pada masa muda para penonton kala itu.
Baca: Metamorfosa, Economicz Jazz Berganti Nama
Belum kelar dengan penampilan yang memukau dari Uthe, penonton dibawa menuju suasana jazz yang lebih kental malam ini dengan suguhan instrumen piano Candra Darusman yang muncul dengan trio-nya.
Candra berkolaborasi dengan musisi jazz muda yakni Mahesa Santosa sebagai penggebuk drum dan Deny sebagai pemetik alat musik bass.
Kolaborasi alunan piano milik Candra Darusman, Drum dan Bass sukses melebur menjadi sajian alunan musik jazz merdu yang semakin mengingatkan dengan musik ciptaannya pada era 1980-an.
"Pertama kali saya diundang oleh Pak Tony pada tahun 1987 dan lima tahun yang lalu, ini kebetulan menjadi kesempatan saya yang kesekian kali untuk menghibur para pecinta musik jazz di Yogyakarta," tutur Candra Darusman sebelum pentas.
"Semua sudah berubah, ekonominya, pembangunannya namun satu yang tak pernah berubah dari Yogyakarta yaitu keramahannya," sambung Candra.
Peringai Diri, Kau, Dunia di Batas Senja dan tembang ciptaan terbarunya di tahun ini, Its Amazing membawa penonton semakin melebur dan terbawa suasana jazz malam ini.
Penampilan makin meriah dan semakin melenyapkan penonton dalam balutan musik jazz dengan kolaborasi Uthe dan Candra Darusman. Keduanya berkolaborasi dan sukses menyanyikan tembang jazz nostalgia diantaranya Esok Kan Masih Ada dan Pesta.
Keduanya sukses menyuguhkan musik jazz yang berkualitas dengan kolaborasi kualitas musik Candra Darusman didampingi gebukan drum Mahesa Santosa dan petikan bass dari Deny dengan suara merdu Ruth Sahanaya.
Usai berkolaborasi, Ruth Sahanaya melanjutkan penampilannya didampingi band dan backing vokal bawaannya. Uthe membawakan sederet tembang kenangan yang hits pada era 1990-an.
Baca: UGM Jazz 2018 Undang Pianis Legendaris Bob James
Sebut saja Andai Kau Datang, Memory, Keliru, Tak Kuduga, Sinaran hingga Ingin Ku Miliki. Uthe juga membawakan lagu medley sambungan dari penyanyi cowok tanah air seperti Arfgan Syahreza, Glenn Fredly hingga Cakra Khan.
Penonton makin bersorak dalam kemeriahan musik jazz semalam saat Uthe mengajak seluruh penonton berdiri menikmati alunan musik dari lagu Sinaran yang ia nyanyikan malam itu.