Bandara NYIA Kulonprogo

Penolak NYIA Enggan Berkomunikasi, Pemkab Kulonprogo Sulit Tentukan Langkah

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upaya pembersihan lahan bandara di Temon, Kulonprogo, pada Kamis (19/7/2018), telah merobohkan sedikitnya 23 rumah milik pegiat Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulonprogo (PWPP-KP).

Astungkara menegaskan bahwa hal itu menjadi pilihan warga sendiri serta harus disadari resikonya.

"Tidak punya penghasilan dan tidak punya rumah tinggal, itu pilihan warga. Sekarang, pilihannya bertahan hidup seperti itu atau ingin hidup layak kembali? Kami ingin pendekatan lagi, mengajak mereka untuk ambil konsinyasi. Tapi mereka masih tetap tidak welcome (tidak terbuka menerima)," kata Astungkara.

Asisten II Sekretariat Daerah Kulonprogo, Sukoco berharap warga penolak itu bersedia membuka diri kepada pemerintah sehingga bisa dirumuskan langkah selanjutnya yang tepat penanganan.

Pihaknya juga meminta AP I bersedia membuka secara transparan nilai perolehan kompensasi pembebasan lahan warga tersebut karena belakangan diketahui banyak di antaranya yang justru tidak mengetahuinya.

Dengan begitu, diharapkan warga bisa memeprtimbangkan sikapnya kembali.(*)

Berita Terkini