Pengumuman Ujian Tulis Seleksi Mandiri UNY D3 & S1 Pantau di Pmb.uny.ac.id

Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor UNY memantau ujian tulis seleksi mandiri pada Minggu (22/7/2018)

TRIBUNJOGJA.COM - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jadwalkan pengumuman ujian tulis Seleksi Mandiri dilakukan pada Selasa (31/72018).

Dikutip Tribunjogja.com dari laman resmi Pmb.uny.ac.id, ujian tulis seleksi mandiri sudah dilakukan pada Minggu, (22/7/2018).

Sebanyak 20.157 peserta akan mengikuti ujian tulis Seleksi Mandiri UNY.

Peserta terbagi atas 19.486 orang peserta ujian tulis dan 671 orang peserta CBT.

Jumlah peserta ujian tulis mengalami kenaikan sebesar 12% dari ujian Seleksi Mandiri tahun 2017 yang diminati 18.041 orang.

Jumlah pendaftar rumpun Sains dan Teknologi sebanyak 5.938 peserta, Sosial Humaniora sebanyak 12.816 peserta, dan Campuran sebanyak 1.403 peserta.

Lokasi ujian tulis menggunakan total 48 lokasi yang terdiri dari 18 lokasi di kampus UNY dan 29 lokasi di sekolah mitra.

Untuk CBT menggunakan 27 ruang yang seluruhnya berada di UNY.

Pada ujian kali ini, peserta diwajibkan mengisi besaran Uang Pangkal Pengembangan Akademik (UPPA).

Menurut Rektor UNY, Sutrisna Wibawa, ujian tulis seleksi mandiri ini berdasarkan seleksi akademik dan pengenaan UPPA telah sesuai dengan Permenristekdikti.

Namun demikian Rektor menegaskan bahwa besar kecilnya UPPA tidak berpengaruh pada diterima atau tidaknya calon mahasiswa di UNY.

Mereka akan diterima berdasarkan hasil tes ujian tulis kali ini.

Jadwal penerimaan mahasiswa baru UNY (Pmb.uny.ac.id)

"Oleh karena itu calon mahasiswa diminta mengisi UPPA sesuai kemampuannya," jelas Rektor kepada Tribunjogja.com, beberapa waktu lalu.

Baca: UGM Menerima 2.628 Calon Mahasiswa Baru Melalui Jalur Ujian Tulis

UPPA, lanjut Rektor, digunakan untuk pengembangan laboratorium dan sarana prasarana akademik demi meningkatkan kualitas pendidikan. 

Pantau di Pmb.uny.ac.id 

UTUL UGM

Sebanyak 2.628 calon mahasiswa baru diterima di UGM melalui jalur Ujian Tulis (Utul) untuk Program Sarjana dan Diploma.

Pengumuman calon mahasiswa baru yang diterima melalui jalur ini telah dapat diakses pada Rabu (18/7/2018) mulai pukul 21.00 WIB.

Calon mahasiswa yang dinyatakan diterima di UGM diwajibkan untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk pengisian biodata.

Registrasi dan unggah dokumen yang disyaratkan dapat dilakukan melalui laman um.ugm.ac.id/admisi mulai 19 Juli 2018 pukul 10.00 WIB sampai dengan 23 Juli 2018 pukul 22.00 WIB

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Djagal Wiseso Marseno mengatakan, sebanyak 2.628 calon mahasiswa baru yang diterima melalui jalur Ujian Tulis kali ini terdiri atas 792 orang calon mahasiswa untuk bidang Soshum dan 1836 orang calon mahasiswa bidang Saintek.

Calon mahasiswa yang diterima pada Program Sarjana sejumlah 2.125 orang dan pada Program Diploma sejumlah 503 orang.

"Ujian Tulis ini digelar agar masyarakat bisa mendapat akses yang lebih besar untuk memperoleh pendidikan tinggi yang berkualitas," ujarnya melalui siaran resmi yang diterima Tribunjogja.com, Kamis (19/7/2018).

UGM juga masih membuka pendaftaran bagi yang tidak diterima di jalur Ujian Tulis ini untuk mendaftar di Sekolah Vokasi.

Di sini calon mahasiswa bisa memilih dua prodi program diploma.

Syaratnya calon mahasiswa tersebut sebelumnya telah mengikuti Ujian Tulis.

Pendaftaran Sekolah Vokasi ini masih dibuka hingga 19 Juli 2018 sampai pukul 23.59 WIB.

Ada Joki di UAD

Kepala Biro Akademik dan Admisi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Wahyu Widyaningsih mengungkapkan modus yang dilakukan joki untuk mencari peserta adalah dengan mendekatinya saat pendaftaran.

"Joki biasanya mendekati peserta saat proses pendaftaran, joki akan akan tanya-tanya, dan berujung menawarkan bantuan. Dia juga akan menanyakan nomor HP peserta atau orangtuanya," terangnya pada Tribunjogja.com.

Sehingga dari pengakuan peserta, orangtua mereka mengetahui dan menyetujui bahwa mereka akan menggunakan cara yang curang.

Bila cara ini berhasil dan lolos diterima, mereka harus membayarkan sejumlah uang.

"Mereka membayar ketika sudah diterima, kisarannya dari Rp 10 juta hingga Rp 150 juta," tambahnya.

Peralatan komunikasi akan diberikan sebelum ujian, ada yang diberikan di depan pintu gerbang saat dimulainya ujian, ada pula yang dikirim ke rumah lewat jasa pengiriman.

Bagi peserta yang dipasang kamera, sebelum ke kampus, dia bertemu dengan joki di sebuah hotel untuk memasang peralatannya.

Sebelumnya, saat gelombang pertama, pihaknya juga menangkap dua orang joki yang menggantikan peserta mengerjakan ujian.

Dua joki itu telah diserahkan ke kepolisian, namun tidak diproses hukum.

"Dari informasi kepolisian, belum ada payung hukum yang bisa menghukum joki. Karena tidak ada kerugian meterial jadi kesulitas membuat aduan, jadi tidak boleh menahan lebih dari 24 jam," ucapnya.

Padahal dari sisi kerugian, UAD jelas dirugikan karena tidak bisa mendapatkan mahasiswa yang memiliki kualitas baik jika kecurangan itu berhasil lolos.

"Tapi itu tidak dianggap sebagai kerugian, karena di undang-undang kerugian itu dalam bentuk angka berapa rupiah. Peserta yang menggunakan joki juga belum membayarkan sejumlah uang, jadi merasa tidak dirugikan," tambahnya.

Sementara sembilan peserta yang menggunakan modus earpiece, digagalkan kepesertaanya dan masuk dalam daftar hitam sehingga tidak bisa mengikuti ujian di UAD lagi.

Lebih lanjut, Rektor UAD Kasiyarno mengatakan dengan ditemukan modus curang ini, maka kredibilitas ujian tetap terjaga.

"Sekalipun ini fakultas baru, kami tidak akan khawatir karena temuan ini. Justru ini menunjukkan bahwa kami serius dan tidak main-main dalam penerimaan mahasiswa,dan kami menerapkan aturan yang ketat," tegasnya.

Ia pun memastikan bahwa tidak ada keterlibatan orang dalam dalam tindak penipuan ini.

Sejauh ini dari tiga gelombang yang diterapkan, sudah ada 626 peserta yang mendaftar di Fakultas Kedokteran dengan kuota yang diterima 50 orang. (*)

Berita Terkini