SMPN 5 Yogyakarta

Terapkan Program SKS, SMPN 5 Yogyakarta Terus Benahi Layanan dan Fasilitas Pendidikan

Terapkan Program SKS, SMPN 5 Yogyakarta Terus Benahi Layanan dan Fasilitas Pendidikan

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Noristera Pawestri
Calon peserta didik saat melakukan pendaftaran ulang di SMPN 5 Yogyakarta 

Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri

TRIBUNJOGJA.COM - Memasuki tahun kedua, Kepala SMPN 5 Yogyakarta, Suharno menilai, penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS)  Murni di sekolahnya  sudah berjalan dengan baik.

"Hasilnya lumayan bagus, nilai bagus, anak-anak juga semangat belajar," ujar Suharno ketika ditemui di ruangannya pada Senin (9/7/2018).

Meski demikian, ke depan pihaknya akan melakukan pembenahan terhadap banyak hal, termasuk guru dan juga sarana prasarana fasilitas penunjang belajar di sekolah.

"Siswanya, gurunya, tata tertib akan saya benahi, supaya lebih disiplin lagi. Untuk sarana akan dibuat dengan lingkungan yang senyaman mungkin, karena sarana merupakan bagian dari komponen sekolah," lanjut dia.

Baca: Jadi Tuan Rumah, UMY Optimis KRI 2018 Mampu Dongkrak Pariwisata Bantul

Berbeda dengan pelaksanaan SKS Murni pada tahun lalu, Suharno mengatakan, pelaksanaan program SKS tahun ajaran baru ini terdapat penambahan waktu hingga 10 semester, sedangkan tahun kemarin hanya ada 4, 6 dan 8 semester.

"Untuk tahun ini saya tambah 10 semester. Kenapa? Karena saya juga melihat inputnya, karena pengajaran kepada anak-anak juga beda," katanya.

Pihaknya menolak jika penerapan SKS hingga lima tahun tersebut dikatakan sebagai bentuk diskriminasi ataupun sebagai upaya SMPN 5 Yogyakarta untuk mempertahankan status sekolah favorit.

"Kalau ada yang bilang diskriminasi atau untuk mempertahankan sekolah favorit itu salah besar. Saya mempersiapkan SKS itu setelah mendengar sistem zonasi dan langsung kita siapkan programnya," jelas dia.

Lebih lanjut Suharno menjelaskan, penerapan SKS Murni ini merupakan bentuk antisipasi sekolah, untuk itu guru-guru yang akan mengajar pun juga akan dipilih.

"Sebelum PPDB kami sudah menempel informasi program SKS di depan sekolah, supaya masyarakat yang mau masuk kenal. Kalau tidak punya antipasi gimana nanti. Semua program sudah kita siapkan dari awal," tuturnya.

Suharno mengatakan, di depan pintu masuk SMPN 5 Yogyakarta sejak awal PPDB juga telah dipasang papan informasi terkait dengan Struktur Kurikulum Sekolah Rujukan Sebagai Penyelenggara SKS.

Di dalamnya juga terdapat tabel struktur kurikulum untuk pembelajaran dua hingga lima tahun.

"Hal ini supaya masyarakat tidak asing dengan programnya," ungkapnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana mengatakan, pada tahun ajaran 2018/2019, di Kota Yogyakarta ada tujuh sekolah yang akan menerapkan sistem SKS.

Tujuh sekolah tersebut di antaranya enam SMP negeri di Yogyakarta yaitu SMPN 1, 2, 5, 7, 8 dan 16 serta satu SMP swasta yakni SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta.

Adapun aturan terkait penerapan SKS sudah ada dengan Permendikbud nomor 158 tahun 2014. (tribunjogja)

           

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved