TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lapas Kelas II A Narkotika Yogyakarta melaksanakan simulasi tanggap bencana guna mengantisipasi aktivitas Gunung Merapi yang saat ini masih berstatus waspada.
Selain itu, dalam simulasi yang dilaksanakan tadi pagi, Senin (28/5/2018) diikuti oleh ratusan warga binaan dan pegawai lapas tersebut.
Kepala Lapas Narkotika Sleman, Erwedi Supriyatno mengatakan, simulasi tersebut dilaksanakan sesuai dengan instruksi Kemenkumham RI mengenai jarak lapas dengan Gunung Merapi.
Di samping itu, lapas tersebut masuk dalam zona bahaya akan potensi erupsi Gunung Merapi, meskipun dinilainya jarak antara lapas dan Gunung merapi sekitar 15 kilometer (KM).
Dalam simulasi itu pula pihaknya telah membentuk tim darurat penanggulangan bencana yang bertugas untuk mendata warga binaan yang akan dievakuasi.
Baca: Gunung Merapi Dekati Masa Istirahat Letusan Magmatik, Masyarakat Harus Tetap Waspada
Adapun dalam proses evakuasi tersebut nantinya akan menggunakan kendaraan bermotor, di mana selanjutnya akan menuju lapas yang telah disarankan oleh Kemenkumham RI.
"Yang ikut simulasi ada 302 warga binaan dan 130 pegawai lapas. Proses evakuasinya nanti dikumpulkan dulu di lapangan baru dievakuasi pakai kendaraan ke lapas sesuai rujukan yaitu Lapas Wirogunan, tapi untuk pastinya masih menunggu keputusan," katanya, Senin (28/5/2018).
Sambungnya, dalam evakuasi terkait simulasi erupsi Gunung Merapi itu pula, pihaknya akan mendahulukan warga binaan yang disabilitas dan lanjut usia.
Guna menciptakan kondusivitas dan keamanan bersama, pihaknya juga terlebih dahulu akan memakaikan borgol rantai di tangan warga binaan sebelum evakuasi terkait erupsi Gunung Merapi dimulai.
Baca: Tenang 3 Hari, Status Merapi Masih Waspada
"Untuk evakuasi melalui dua pintu utama lapas, kalau untuk kendaraan yang dipakai evakuasi masuk dari sisi selatan," ujarnya.
Ditambahkannya, dengan adanya simulasi tersebut diharapkan warga binaan lebih siap jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Gunung Merapi.
Diungkapkannya pula, dalam pelaksanaan evakuasi pihaknya akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti pihak Kepolisian dan TNI, khususnya berkenaan dengan masalah pengamanan.
"Selain itu, kami juga selalu berkomunikasi dengan BPPTKG Yogyakarta dan BPBD Sleman terkait informasi terkini Gunung Merapi," tandasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)