Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM - Koordinator Kampung Siaga Bencana (KSB) Desa Umbulharjo Cangkringan, Sriyono menyatakan saat ini timnya sudah bersiaga menghadapai kemungkinan terburuk dari Merapi.
"Karena status Merapi sudah waspada, tim kita juga bersiaga, terutama di bagian logistik," ungkap Sriyono saat ditemui tribunjogja.com, Selasa (22/05/2018) di Kantor Desa Umbulharjo, Cangkringan.
Sriyono juga menjadikan Balai Desa Umbulharjo sebagai salah satu posko pengungsian bagi warga.
Lokasi lain yang dijadikan sebagai tempat berkumpulnya warga adalah Barak Pengungsian Plosokerep.
Namun Sriyono menyayangkan kondisi jalan menuju barak yang kurang memadai, lantaran banyaknya kerusakan serta minimnya penerangan.
Sriyono pun berharap Pemerintah Daerah Sleman mengupayakan perbaikan terhadap infrastruktur menuju barak pengungsian.
"Saat erupsi 11 Mei silam tercatat ada 3 kecelakaan di jalan tersebut karena warga berebut untuk turun," tutur Sriyono.
Baca: Seismisitas Merapi Tidak Mengalami Peningkatan Berarti
Logistik untuk warga yang mengungsi pun sudah disiapkan dengan lengkap, terutama makanan seperti sarden, minyak goreng, sayur, serta berbagai jenis makanan siap saji.
"Tim kita ada 50 orang, dibantu oleh pihak kepolisian, Koramil, Kodim, dan sebagainya," kata Sriyono yang juga menjabat sebagai Ketua Tagana Sleman.
Kepala Desa Umbulharjo Suyatmi juga mengungkapkan bahwa rapat koordinasi telah digelar bersama dengan pihak-pihak terkait.
Menurut Suyatmi, ada 3 pedukuhan yang menjadi prioritas lantaran ketiganya berada di kawasan paling rawan terdampak bencana.
Ketiganya adalah Dusun Pangukrejo, Dusun Gondang, serta Dusun Gambretan.
"Jika warga masih merasa kurang aman di rumah, kami persilakan untuk menetap di Balai Desa untuk sementara," ujar Suyatmi.(tribunjogja)