Penyenai latarbelakang terjadinya kasus intoleran, Wiwin memandang banyak penyebabnya.
Seperti halnya lemahnya aparat dalam mengatasi kasus-kasus sebelumnya.
Contohnya kasus di Cicalengka yang melukai kiai, Wiwin sangat menyayangkan bahwa kasus tersebut berhenti dengan adanya pernyataan bahwa pelakunya adalah orang gila.
Padahal tidak seperti itu.
“Saya berharap, jangan sampai kasus ini juga berhenti pada kesimpulan bahwa pelakunya gila,” ungkap Wiwin.(TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma)