Teriakan serupa juga dilantangkan warga ketika GM Bandara Adi Sucipto Agus Pandu Purnama hendak menjelaskan latar belakang diperlukannya bandara baru.
Warga langsung memotong ucapan Pandu dan mengatakan warga tak butuh bandara.
"Saya sebagai petani tidak butuh bandara. Saya menolak tanpa syarat. Ora arep adol lemah, ora butuh bandara. Butuhku lemah arep nggo tani (tidak mau jual tanah, tidak butuh bandara. Butuhku tanah untuk bertani-red)," kata seorang perempuan yang langsung disusul ucapan serupa oleh warga lainnya.
Suasana semakin tak kondusif untuk berdiskusi karena warga, terutama kaum perempuan, terus berteriak lantang menolak pembangunan bandara.
Mereka lalu meminta rombongan itu segera pergi jika terus saja berbicara tentang bandara di hadapan mereka.
Tak hanya rombongan AP I dan Pemkab, warga juga mengusir semua orang yang ada di depan masjid, termasuk para jurnalis.
Rombongan AP I dan Pemkab Kulonprogo itu pada akhirnya memilih untuk pergi dari hadapan warga dan kembali ke titik kumpul di bekas kantor kontraktor PT PEmbangunan Perumahan, tak jauh dari masjid tersebut.
"Tolak, tolak, tolak bandara. Tolak bandara, sekarang juga," demikian nyanyian warga mengiringi kepergian rombongan tersebut.(*)