TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berharap adanya Kampung Keluarga Berencana (Kampung KB) di 12 kecamatan semakin mempermudah masyarakat.
Khususnya dalam mengakses layanan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Kulonprogo semula hanya memiliki satu Kampung KB yakni di Pedukuhan Tegiri II Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap pada 2016 lalu.
Pada Senin (6/11/2017), Pemkab Kulonprogo mencanangkan berdirinya 11 Kampung KB lain sehingga jumlahnya kini mencapai 12 pedukuhan di 12 kecamatan.
Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo menyebut bahwa Kampung KB diproyeksikan menjadi media yang mampu mewujudkan masyarakat sehat, maju, mandiri, adil, makmur, dan sejahtera.
Pengurus Pokja Kampung KB diharapkannya bekerja secara optimal sehingga manfaat program dapat dirasakan masyarakat.
"Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kulonprogo diharapkan bisa menjadikan Kampung KB sebagai sasaran program kerja," kata Sutedjo.
Adanya Kampung KB diharapkan dapat menggalakkan kampanye pendewasaan usia perkawinan dan pengaturan kelahiran serta meningkatkan kualitas pelayanan KB secara umum.
Di samping itu, program tersebut juga dirancang mengeksistensikan lagi kegiatan pendukung program KKBPK.
Di antaranya Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R), Kelompok KB Pria, Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), serta Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMDPPKB) Kulonprogo, Sri Utami mengatakan, pelaksanaan Kampung KB melibatkan lintas OPD serta mitra kerja dan stakeholder terkait lainnya.
Sosialisasi sudah dilakukan secara bertahap di 11 Kampung KB baru sejak Agustus lalu.
"Kampung KB diharapkan mendongkrak capaian program KKBPK dan pembangunan lainnya sehingga Kulonprogo yang lebih maju,” jelasnya.(*)