Viral Medsos

Bikin Senam Jantung! Sejumlah Pelajar yang Berkendara Berhenti di Perlintasan Kereta Api

Penulis: say
Editor: oda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tak patut ditiru, sejumlah pelajar ini justru berhenti di dalam perlintasan kereta api.

TRIBUNJOGJA.COM - Kelakuan sejumlah pelajar di DIY ini benar-benar tak patut dicontoh. Mereka nekat menerobos palang pintu perlintasan kereta api, meskipun suara peringatan sudah terdengar.

Akibatnya, sejumlah pelajar itu tertahan di dalam palang pintu perlintasan selama kereta api lewat.

Kejadian itu tertangkap kamera milik netizen bernama Adnan.

Sebagaimana dikutip dari postingannya di grup Info Cegatan Jogja (ICJ).

Kejadian itu berlokasi di perlintasan Dogongan, jalan Tanjung Tirto, Kalasan.

Dilihat dari fotonya, ada sekitar tujuh sepeda motor yang terjebak di perlintasan.

"Ampun ditiru lur.. rombongan cah sekolah mboh selak mulih po selak ngelih.. ngerti sworo peringatan sepur lewat nekat nrobos palang sepur.. 
Alhasil do kapiran..senam jantung.
Lokasi @ teteg dogongan jln. tanjung tirto, selatan SD kanisius kalasan," ungkap Adnan di postingannya, Rabu (2/8/2017).

"Jangan ditiru saudara, rombongan anak sekolah tak tau keburu ingin pulang atau keburu lapar..dengar suara peringatan kereta api tetap terobos palang pengaman jalur kereta...Alhasil mereka terjebak..senam jantung,"

Tak patut ditiru, sejumlah pelajar ini justru berhenti di dalam perlintasan kereta api. (Facebook/Info Cegatan Jogja/Adnan)

Ratusan netizen pun tak membenarkan apa yang dilakukan para pelajar itu.

Mereka menyayangkan mengapa segerombol pelajar ini tak mengindahkan suara peringatan yang telah berbunyi.

"Di sekolah tiang sepuh niku ben tambah pinter tambah disiplin tambah saget mikir, mboten malah tambah bodo," komentar netizen Hamdan Permadhi.

Baca: Asyik Berfoto di Rel, Dua Pemuda Tewas Tersambar Kereta Api di Jalur Perlintasan Prambanan

"Jut nek ketabrak sepur.. nyalahake sek jogo palang.. jan jan e kwe ki do gelem tertib ora to..? Nek ketabrak lakyo motor e rusak," sahut Andi Mubaroq.

Selama ini, pihak berwenang memang telah menghimbau agar pelajar yang masih di bawah umur agar tak perlu membawa sepeda motor saat ke sekolah.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X juga mendukung adanya rayonisasi sekolah, yang diyakini dapat mengurangi kecelakaan yang melibatkan pelajar.

Baca: Sultan: Rayonisasi Sekolah Bisa Sumbang Penurunan Laka di DIY

"Rayonisasi sekolah ke yang paling jauh kan paling setengah kilo. Ya sudah didorong aja sama sekolah sama orangtua, nggak usah pakai kendaraan. Jalan saja untuk kesehatan dan mengurangi beban kecelakaan dan beban crowded di jalan," kata Sultan beberapa waktu lalu. (*)

Berita Terkini