Inspiratif! Dukung Gerakan Membaca, Tukang Becak Ini Sulap Becaknya Jadi Perpustakaan Berjalan

Penulis: sis
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutopo bersama becak perpustakaannya saat ditemui Tribun Jogja pada Senin (10/7/2017). Sutopo menyulap becaknya menjadi perpustakaan demi mendukung gerakan Indonesia Membaca.

TRIBUNJOGA.COM - Belasan buku terjejer rapi, tertata dalam sebuah rak kecil yang terselip di belakang bangku penumpang.

Buku-buku ilmu pengetahuan, novel, buku motivasi, majalah hingga biografi tokoh terkenal ada dalam becak Sutopo.

Membaca adalah kebutuhan, jangan pernah berhenti membaca karena dari membaca manusia bisa berkembang mengikuti kemajuan zaman.

Nasihat itulah yang terlontar dari mulut Sutopo, saat ditemui Tribun Jogja di Jalan Bumijo, Jetis Kota Yogyakarta, Senin (10/7/2017) siang kemarin.

Sehari-harinya, pria berusia 70 tahun ini adalah seorang tukang becak yang biasa mangkal di sepanjang Jalan Bumijo, tepatnya di timur Bank BPD DIY.

Namun, di balik profesinya sebagai tukang becak, warga Cokrokusuman, Jetis Yogyakarta ini mungkin salah satu pendukung gerakan membaca yang dicanangkan pemerintah.

Becak milik Sutopo ini terbilang unik lain daripada yang lain. Memasuki tempat duduk penumpang, orang mungkin akan terkesima dengan tampilannya.

Belasan buku terjejer rapi, tertata dalam sebuah rak kecil yang terselip di belakang bangku penumpang. Buku-buku ilmu pengetahuan, novel, buku motivasi, majalah hingga biografi tokoh terkenal ada dalam becak Sutopo.

Sembari menunggangi becak Sutopo, penumpang yang jenuh akan keramaian jalanan bisa meminjam buku-buku yang ada di becak Sutopo.

Tenang, tak dipungut biaya sepeser pun. Hanya saja Sutopo mewanti-wanti agar buku-buku tersebut dijaga, sehingga bisa terus dibaca oleh orang lain.

Usut punya usut ternyata ide becak bernuansa perpustakaan ini, dia gunakan untuk mengikuti lomba desain becak yang dicanangkan Dinas Perhubungan DIY beberapa waktu lalu.

Ya, meskipun tidak mengantongi juara, setidaknya ide segar Sutopo diperhatikan dewan juri. Becak miliknya berhak membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp 1,5 juta, lantaran satu-satunya tukang becak yang ikut dalam perlombaan tersebut.

Sutopo berujar apa yang dilakukannya semata untuk mendukung gerakan Indonesia membaca, sekaligus menularkan hobi membacanya kepada para penumpang.

"Meskipun saya tukang becak, setidaknya saya bisa ikut membantu mensukseskan program pemerintah Gerakan Indonesia Membaca," ujarnya.

Selain itu, dia menambahkan, dia memang gemar membaca buku sedari duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Halaman
12

Berita Terkini