Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNJOGJA.COM, JOGJA - Gunung Api Purba Nglanggeran yang ada di Nglanggeran Patuk Gunungkidul adalah salah satu dari geosite gunung sewu yang selalu jadi jujugan wisatawan.
Memiliki nilai historis dan geologis yang tinggi membuat gunung dengan formasi batuan tersebut juga menarik para peneliti dan secara otomatis menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat sekitar.
Namun sebelum dirintis dan dibuka untuk umum dengan konsep yang baik pada 2007 tidak banyak yang melirik gunung tersebut sementara warga sekitar lebih banyak merantau ke luar daerah bahkan luar negeri.
Sekretaris Pokdarwis Gunung Api Purba Nglanggeran, Sugeng Handoko menceritakan sejak dibuka tahun 2007 dan mulai booming pada periode 2011-2012 membuat banyak penduduk asli Ngalnggeran yang sebelumnya jadi TKI atau merantau ke daerah lain akhirnya pulang kampung
"Sejak itu tren meninggalkan desa jauh berkurang," ceritanya Kamis (1/12/2016).
Beberapa perantau yang pulang kampung melihat bahwa ternyata ada bagian dari kampungnya sendiri yang dapat dijadikan penghasilan dan memilih pulang kampung.
Mereka kemudian ada yang beralih profesi menjadi pelaku usaha wisata baik membuka rumahnya untuk homestay, membuka warung ataupun mengelola tempat wisata secara langsung.
"Sekarang yang mengelola wisata di Nglanggeran 80% adalah mantan TKI," ceritanya.
Saat ini ada 80 homestay yang ada di kawasan Ngalenggeran serta puluhan usaha jenis lain, kehidupan di kampung pun kembali hidup karena banyak warganya tak lagi merantau.
Saat ini hanya tinggal sedikit warga Nglanggeran yang masih menjadi TKI, itupun karena mereka rata-rata sudah berada dalam kontrak kerja jangka panjang.
"Saya dulu juga pernah dapat tawaran kerja di luar namun saya memutuskan kerja tidak harus di perusahaan. Walaupun kadang bekerja di perusahaan penghasilannya lebih besar tapi di sini ada kepuasan batin karena kedekatan dengan masyarakat," tambah alumni salah satu PTS di Yogyakarta tersebut.
Gunung Api Nglanggeran sendiri dalam waktu dekat akan menjadi ajang hajatan akbar bertajuk Gunung Sewu World Class Night Specta 2016 yang akan digelar Rabu (7/12/2016). (*)