Dua Perwakilan Prodi Bimbingan dan Konseling UAD Raih Prestasi di Kancah Nasional

Penulis: app
Editor: Ikrob Didik Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan UAD meraih penghargaan dalam “Lomba Inovasi BK Tingkat Nasional”. Kegiatan tersebut dalam rangka perayaan setengah abad Jurusan BK FIP,Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Minggu (20/11)

Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Prestasi gemilang di kancah nasional kembali ditorehkan oleh Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Selasa (22/11/2016).

Kali ini, BK UAD mencatatkan namanya di kancah nasional dengan menjuarai “Lomba Inovasi BK Tingkat Nasional” dalam rangka perayaan setengah abad Jurusan BK FIP, Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat.

Dua dari empat kelompok yang mewakili UAD mampu menyabet juara.

Masing-masing mendapat juara satu dan tiga dalam perlombaan yang berupa video berdurasi lima menit dengan ketentuan memuat tentang promosi, iklan, atau sosialisasi berkaitan dengan BK di sekolah dan luar sekolah.

Video dengan judul Lentera karya Ridlo Kamaludin, Destiana Menrari, Angung Gunawan, Duwi Suprapti, dan Apik Vesta berhasil meraih juara satu.

Sementara, video berjudul Tembilang karya Azis Ahmade, Ngudi Pratomo Bangun, Nindiye Eka, Septua Nugraha, dan Hasan Bin Tino meraih juara tiga.

Video berjudul Lentera, bercerita perihal seorang siswa yang mengalami masalah belajar.

Dalam video tersebut, tokoh utama yaitu Dera mengalami kebuntuan dalam berpikir dan kesulitan dalam mengenal pribadinya sendiri.

Selain itu, Dera juga dicap sebagai anak nakal di lingkungan para guru dan teman-teman.

Selanjutnya, dalam video tersebut diceritakan peran guru BK yang mempunyai tanggung jawab untuk membantu menyelesaikan masalah Dera.

Melalui bimbingan kelompok sampai konseling individu, akhirnya Dera dengan sadar dapat berubah lebih baik.

Dalam video tersebut diceritakan kehidupan Dera hanya bisa menengenang masa lalunya yang kelam, karena sekarang Dera sudah menjadi Direktur di sebuah perusahaan yang bertahun-tahun diperjuangkannya.

Ridlo Kamaludin, salah seorang pemeran menjelaskan berkarya meruapakan nafas dalam kehidupan. Selain itu juga, tanpa karya hidup akan sepi.

Lanjutnya, kemenangan yang ia raih bersama rekan-rekannya merupakan bonus, karena yang terpenting adalah terus berkarya.

“Berkarya seperti bernafas”. “Tanpa berkarya hidup ini terasa sepi”, tutur Ridlo.

Kedua video tersebut bertujuan untuk menyampaikan kepada masyarakat betapa pentingnya peran guru BK di sekolah.

Prestasi tersebut juga mengangkat reputasi kampus UAD, khususnya Prodi BK yang terakdreditasi A tersebut.

Sekaligus, diharapkan mampu meningkatkan kreativitas yang dimiliki mahasiswa. (tribunjogja.com)

Berita Terkini