Hukuman Menjijikkan untuk Karyawan, Siapa yang Tak Bisa Target Harus Makan Ulat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hukuman nyeleneh menyuruh karyawannya memakan ulat.

TRIBUNJOGJA.COM - Sebuah perusahaan di Tiongkok punya cara tersendiri untuk menghukum para pegawainya, bila tak mencapai target penjualan. 

Hukuman agak nyeleneh itu diantaranya adalah menyuruh karyawannya memakan ulat.

Perusahaan yang bergerak di bisnis perabotan rumah tangga dan berpusat di Provinsi Shaanxi itu, memberlakukan hukuman khusus kepada para pegawai di bidang pemasaran yang gagal mencapai target penjualan setiap bulannya.

Biasanya, hukuman diberikan saat rapat bidang pemasaran perusahaandigelar dan diikuti sekitar 60 pegawai.

Sekantong Ulat

Pemimpin rapat adalah kepala bidang pemasaran.

Biasanya kepala bidang akan akan membawa sekantong plastik berisi ulat.

Dalam plastik itu terdapat sejumlah ulat, sumpit, gelas, dan beberapa botol minuman keras khas Tiongkok, baijiu.

Siapa saja yang kedapatan tidak mencapai target penjualan akan dipaksa menelan ulatdicampur baijiu.

Untuk tiap satu customer yang gagal bersepakat dengan para pegawai, mereka harus memakan setidaknya empat ulat.

Kontrak

Menurut seorang pejabat perusahaan tersebut, setiap pegawai perusahaan itu sebenarnya sudah menandatangani kontrak atas hukuman tersebut.

Melalui kontrak tersebut, para pegawai diklaim sepakat bahwa jika mereka gagal mencapai target, mereka akan siap menghadapi hukuman.

Undang-undang perburuhan Tiongkok sebenarnya sudah mengatur bahwa perusahaan-perusahaan yang memberikan hukuman fisik pada pegawainya wajib memberi kompensasi.

Namun, masih saja banyak kasus atau sanksi kejam terhadap pegawai atau buruh di Tiongkok, dari dipukuli pada bagian pantat sampai dipaksa minum larutan pahit daun pare.  (Yibada/Straits Times) 

Berita Terkini