SETELAH dua minggu lalu mempelajari bagaimana menciptakan foto berdasarkan teknik kecepatan. Minggu ini kita diskusi soal sudut pandang.
BACA: POJOK JEPRET: Serunya Berkreasi Foto dengan Kecepatan
Hal penting yang perlu kita pikirkan saat memutuskan untuk memotret suatu objek adalah bagaimana kita menentukan sudut pengambilan foto atau yang kita kenal dengan istilah angle.
Dengan pemilihan angle yang tepat, tentunya kita akan menghasilkan foto yang lebih menarik, unik dan menyampaikan kesan berbeda kepada khalayak.
Untuk memaksimalkan hasil foto kita, alangkah baiknya jika kita mengenal serta memahami kesan serta teknis pemotretan dengan menggunakan suatu angle. Berikut pengelompokan secara garis besar angle-angle yang bisa kita pilih saat memotret.
Eye View Angle
1. Eye View Angle
Memotret dengan angle ini adalah dengan posisi kamera sejajar lurus seperti mata kita memandang objek yang kita lihat. Kesan yang ditimbulkan adalah kesan normal saat kita memandang objek.
Meskipun sepertinya mudah untuk dilakukan namun jika tidak cermat, hasil foto dengan kesan normal yang ingin kita raih akan meleset. Untuk itu kita perlu tepat menghitung jarak kita saat memotret dengan objek.
Ketika memotret objek manusia dengan angle ini sedapat mungkin kita menyesuaikan sejajarnya sudut pandang kamera dengan mata objek. Atau saat kita akan memotret bangunan dengan angle ini, kita perlu memperkirakan jarak kita saat memotret dengan bangunan sebagai objek foto.
Kira-kira ukurannya adalah garis lurus antara sudut pandang kamera dengan setengah tinggi bangunan.
2. High Angle
Untuk meraih angle ini kita perlu berusaha meraih posisi kamera lebih tinggi dari objek yang akan kita potret.
Kesan yang akan tertangkap dengan menggunakan angle ini salah satunya adalah luas. Atau kesan kecil juga akan didapat jika menggunakan angle ini.
Contoh Foto High Angle
Kita dapat memanfaatkan angle ini contohnya saat memotret suasana jalan raya dengan kepadatan lalu lintasnya atau kondisi pasar malam dengan hiruk pikuk pengunjungnya.
Foto yang dihasilkan akan lebih menggambarkan crowdednya objek foto dibanding saat memotret menggunakan angle lain.
Bird Eye Angle
SEPERTI namanya, angle ini diistilahkan foto yang dihasilkan merupakan penglihatan burung saat terbang.
Kesan luas yang lebih ekstrem dibanding saat memotret menggunakan high angle. Penggunaan angle ini sering kita lihat difoto-foto lanskap karena memang angle ini dapat menangkap objek sangat luas.
Pantai Ngrenehan dari sudut pandang udara
Untuk memotret dengan menggunakan angle ini kita lebih mudah dengan memanfaatkan drone. Atau kita juga dapat memotret saat terbang dengan pesawat udara.
4. Low Angle
Posisi kamera saat memotret dengan memilih angle ini tentunya lebih rendah dari objek foto. Namun meski posisi kamera lebih rendah, sudut pandang kamera menghadap ke atas saat memotret objek. Kesan yang didapat dari menggunakan angle ini adalah besar, kokoh, kuat, megah.
Contoh Foto Low ANgle | Bramast0 Adhy
Memotret suatu bangunan dengan menggunakan angle ini akan menghasilkan foto bangunan yang terkesan megah atau kokoh. Atau saat memotret objek manusia, kesan kegagahan atau ketangguhan objek akan tersirat.
5. Frog Eye Angle
Sama seperti Bird Eye Angle yang mengistilahkan sudut pandang foto yang dihasilkan seperti burung memandang saat terbang, Frog Eye Angle juga mengistilahkan seperti sudut pandang katak melihat.
Kesan Frog Eye Angle sebenarnya hampir dengan Eye View Angle, yaitu sudut pandang normal saat kita melihat.
Foto dengan sudut Pandang Frog Eye | Bramast0 Adhy
Namun dengan posisi kamera yang hampir menyentuh tanah dengan sudut pandang kamera lurus, tentunya menghasilkan foto dengan keunikan tersendiri dibanding menggunakan angle yang lain.
Demikian sedikit diskusi tentang angle yang tentunya masih banyak kekurangannya. Mungkin berguna untuk menambah wawasan kita tentang memotret atau sekedar mengingatkan kembali. Mari terus menggali kreatifitas-kreatifitas kita dan terus berkarya dalam memotret. Salam Pojok Jepret (Bramasto Adhy)