OB Ganteng Ini Berhenti Kuliah demi Biaya Hidup Orangtua dan Adiknya

Penulis: Agung Ismiyanto
Editor: oda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aditya Setyanto Pramana Agusta, seorang office boy berwajah tampan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang menjalani profesinya.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Tanpa rasa malu dan gengsi, Aditya Setyanto Pramana Agusta, seorang office boy berwajah tampan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang menjalani profesinya.

Sekilas, semua orang tak menyangka jika Aditya adalah office boy (OB) yang bekerja membersihkan kantor pemerintahan itu sehari-harinya.

Namun, tak disangka, Aditya yang memiliki wajah seperti model pria ini, adalah OB yang sempat mengenyam pendidikan Diploma Tiga (D3) Sistem Informasi di UGM Yogyakarta selama empat semester.

Aditya terpaksa meninggalkan bangku kuliah karena keterbatasan biaya dan orang tuanya sakit-sakitan.

Tahun 2009, Aditya memutuskan untuk berhenti kuliah. Padahal, alumnus SMA 1 Wonosobo ini cukup lumayan dan memiliki IPK 3.

Meski, hanya butuh waktu satu tahun lagi agar kuliahnya selesai, namun dia memilih mengalah dengan kondisi finansial orang tuanya.

Kala itu, Aditya baru saja ditinggal oleh ayahnya, Banu Warsito yang meninggal dunia di usia 51 tahun karena Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Saya akhirnya memutuskan berhenti kuliah karena ibu saya sudah tidak ada biaya lagi. Saya juga masih punya adik dua yang butuh uang untuk sekolah,” kenang Aditya menceritakan kepahitan hidupnya, Selasa (12/4/2016).

Keputusan Aditya itu memang bagaikan buah simalakama bagi dirinya dan masa depannya. Namun, satu keputusan harus diambil untuk menyelesaikan persoalan lainnya.

Pemuda yang berasal dari Wonosobo ini, akhirnya menjadi tulang punggung bagi ibunya, Mutianingsih (48) dan adiknya yang masih duduk di kelas 2 SD. Sementara ,satu adiknya lagi sudah menikah.

Beragam kerasnya hidup dia lakoni, dengan satu tujuan, bisa mendapatkan nafkah halal untuk sekadar membayar kontrakan rumah bagi keluarganya di Dusun Krajan 3, Kauman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.

Serta, untuk membiaya pengobatan ibunya yang sakit ginjal hingga harus cuci darah berulang-ulang, dan biaya sekolah adik bungsunya.

Sebelum menjadi OB di Pemkot Magelang. Awalnya, dia sempat menjadi OB di GOR Samapta Kota Magelang.

Hingga akhirnya, dia dipindahkan ke gedung Pemkot. Berangkat subuh dan pulang sore pun dia lakoni. Aditya mengaku bersyukur dengan langkahnya yang bisa dekat dengan ibu dan adik-adiknya.

Hingga kini, Aditya pun mengaku masih ingin melanjutkan kuliahnya. Dia berharap jika memang ada donatur ataupun pemberi beasiswa bisa memberinya kesempatan untuk kembali mengenyam kuliah.

“Saya memang berharap masih bisa kuliah lagi jika memang ada kesempatkan. Ijazahnya akan saya pakai untuk mencari pekerjaan yang lebih dari ini,” harapnya. (Tribunjogja.com)

Berita Terkini