Wow, Danau Ini Dicemplungi 96 Juta Bola Plastik

Penulis: Setya Krisna Sumargo
Editor: oda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bola plastik yang digelontorkan ke danau penampungan air di Sylmar, Kalifornia.

TRIBUNJOGJA.COM, LOS ANGELES - Dapertemen Sumber Daya Air Los Angeles (Los Angeles Department of Water and Power (LADWP) menggelontorkan tak kurang 96 juta bola plastik berukuran lebih besar sedikit daripada bola tenis.

Jutaan bola plastik itu digelontorkan ke danau penampungan air di Sylmar, Kalifornia. Penggelontoran bola-bola plastik itu bertujuan menyelamatkan pasokan air ke Los Angeles. Lautan bola plastik itu diyakini bisa mengurangi penguapan air.


Dailymail

Tak tanggung-tanggung, lautan bola plastik di permukaan danau itu bisa mereduksi penguapan air hingga 300 juta galon.

Selain mencegah penguapan, lautan bola plastik yang mengambang di permukaan danau itu bisa mencegah cemaran debu, hujan, zat kimia, dan kehidupan pengganggu.


Dailymail

Jutaan bola itu bisa membuat burung dan hewan-hewan liar yang berpotensi mencemari danau, tidak nyaman, sehingga air di reservoir itu relatif terbebas dari bahaya pencemaran.

Dr Brian White, pensiunan ahli biologi LADWP, adalah orang yang pertama kali memiliki ide penggunaan bola plastik untuk tujuan penyelamatan dan menjaga kualitas air baku. Bola plastik warna hitam itu harga per butirnya 36 sen.


Dailymail

Begitu ditebar dan memenuhi permukaan danau, yang tampak kemudian lautan berwarna hitam, yang juga diyakini bisa menjauhkan paparan sinar ultra violet ke permukaan air.

Selain di danau Sylmar, bola plastik itu juga akan digelontorkan ke reservoir lain di Upper Stone, Elysian dan Ivanhoe, masih di Los Angeles.


Dailymail

Penggelontoran jutaan bola plastik ke danau Sylmar dihadiri Wali Kota Los Angeles, Eric Garcetti.

"Ini adalah fase bersejarah di California yang sedang kekeringan. Semoga cara ini bisa menyelamatkan cadangan air kita," kata Garcetti.

Ide ini barangkali menarik, dan bisa dijadikan contoh upaya penyelamatan danau-danau, telaga, dan pusat-pusat cadangan air di Pulau Jawa serta Indonesia yang sedang melalui puncak masa kering. (Tribunjogja.com)

Berita Terkini