TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memastikan bahwa Gunung Merapi belum memasuki masa kritis atau fase aktivitas baru.
Sebab dari hasil penelitian sampel material embusan pada Kamis (27/03/2014) pukul 13.12 WIB tidak ditemukan adanya material baru.
"Perlu saya koreksi, tidak ada hujan kerikil. Tapi memang hujan abu dan pasir," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Subandriyo, Jumat (28/3/2014) sore.
Subandriyo mengungkapkan, pasca-embusan pukul 13.12 WIB pada Kamis, tim pengamat dari BPPTKG melakukan penelitian di lapangan guna mengecek besaran butiran material dan komposisinya. Hasilnya, tidak ada hujan kerikil saat embusan.
"Dari hasil pengamatan dan penelitian, material vulkanik yang dikeluarkan kemarin merupakan sisa 2010 lalu," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi erupsi di Gunung Merapi, Kamis (27/03/2014) pukul 13.12 WIB dengan mengeluarkan embusan yang disertai suara gemuruh. Akibat embusan selama 5 menit ini, beberapa wilayah di sekitar Gunung Merapi radius 7 km mengalami hujan abu. Meski terjadi aktivitas di Merapi, status gunung tetap normal.
Skandal Kuliner Terkait :
Bakpia Tidak Asli Merajalela di 7 Titik Penting Yogya