Mahasiswa UMBY Dampingi KWT Ajukan Sertifikasi Halal Produk Olahan Ikan

Selain pendampingan, mahasiswa juga memberikan pelatihan standar halal dan menyiapkan sarana produksi yang higienis.

|
Dok.Istimewa
Peserta kegiatan pendampingan sertifikasi halal yang digelar PPK Ormawa KSPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berfoto bersama di Dusun Kuwangen, Pacarejo, Gunungkidul, Jumat (15/8/2025). Kegiatan diikuti anggota KWT Manunggal Berkah dan KWT Lestari Bumi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Upaya memperkuat daya saing produk lokal terus dilakukan, salah satunya melalui pendampingan sertifikasi halal oleh mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).

Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) UMBY mendampingi dua kelompok wanita tani (KWT) di Dusun Kuwangen, Pacarejo, Gunungkidul, dalam pengajuan sertifikasi halal untuk berbagai produk olahan ikan.

Pendampingan yang berlangsung Jumat (15/8/2025) lalu ini diikuti 17 anggota KWT Manunggal Berkah dari Dusun Kuwangen Lor dan KWT Lestari Bumi dari Dusun Kuwangen Kidul.

Kegiatan ini melibatkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dengan menghadirkan narasumber Samsuni, S.Th.I., M.Hum, yang memberikan edukasi teknis proses sertifikasi halal.

“Produk dapat tersertifikasi halal apabila memenuhi syarat, yaitu bahan baku berasal dari sumber halal, proses produksi terjamin kebersihan dan kehalalannya, serta dilengkapi dokumen pendukung. Selain itu, pelaku usaha wajib bersedia melalui proses audit oleh Lembaga Pemeriksa Halal sebelum sertifikat diterbitkan oleh BPJPH,” ujar Samsuni.

Baca juga: 25 Mahasiswa UPY Siap Ikuti Program Pengembangan Soft Skill di China

Tim PPK Ormawa UMBY berperan memastikan seluruh tahapan dipenuhi, mulai dari pengecekan bahan baku, penataan proses produksi sesuai standar kebersihan, melengkapi dokumen pendukung, hingga memperbaiki kemasan produk agar sesuai ketentuan.

Selain itu, mahasiswa juga memberikan pelatihan standar halal dan menyiapkan sarana produksi yang higienis.

Khetin Rahma, perwakilan tim Pemasaran PPK Ormawa KSPM UMBY, menegaskan bahwa sertifikasi halal memiliki arti lebih luas daripada sekadar syarat administratif.

“Sertifikasi halal bukan hanya soal legalitas, tetapi juga tentang kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk. Kami ingin membantu warga desa Pacarejo, khususnya di Kuwangen Lor dan Kidul, agar ikan lele yang mereka budi daya memiliki nilai tambah dan bisa bersaing lebih luas di pasar,” katanya.

Produk yang didampingi dalam proses sertifikasi antara lain nugget ikan, kerupuk daging ikan, stik tulang ikan, serta produk marinasi ikan nila dan mujair. Hasil sertifikasi halal diperkirakan dapat diperoleh dalam dua bulan ke depan.

Anggota KWT Manunggal Berkah, Wanti, mengaku pendampingan ini sangat membantu.

“Kami sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini, karena menjadi lebih paham tentang cara mengurus sertifikasi halal dan pentingnya menjaga kebersihan dalam proses produksi. Semoga produk kami bisa segera bersertifikat halal,” ujarnya.

Dosen Pembimbing Lapangan PPK Ormawa KSPM UMBY, Yudas Tadius Andi Candra, SE., M.Si., Ak., berharap kegiatan ini tidak berhenti pada tahap sosialisasi, tetapi juga mendorong kemandirian dan daya saing warga.

“Kegiatan pendampingan sertifikasi halal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat, khususnya anggota KWT, dalam mempersiapkan produk sesuai standar halal. Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong kemandirian dan daya saing ekonomi warga,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved