Ketika Bencana Alam Datang, Begini Tuntunan Doa dan Dalil dari Al-Qur’an!

Dari gempa hingga banjir, semua adalah ujian. Temukan doa-doa penyelamat, hikmah mendalam, dan dalil Al-Qur’an tentang bencana dalam artikel ini.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
Ilustrasi Gambar By AI Gemini
orang sedang berdoa 

TRIBUNJOGJA.COM - Belakangan ini, berbagai daerah di Indonesia tengah diguncang bencana alam.

Mulai dari gempa bumi, banjir, hingga erupsi gunung berapi.

Rangkaian musibah ini tentu membuat hati kita merasa cemas dan takut.

Dalam Islam, setiap peristiwa di muka bumi, termasuk bencana, bukanlah tanpa tujuan.

Allah SWT sudah menjelaskan dalam Al-Qur'an bahwa musibah adalah bentuk ujian bagi hamba-Nya.

Artikel ini akan mengupas tuntas fenomena bencana alam dari perspektif Islam, memahami maknanya sebagai ujian kehidupan, serta amalan-amalan yang dianjurkan saat menghadapinya. 

Doa-Doa Penting yang Dapat Dibaca Saat Terjadi Musibah

Di tengah kondisi rawan bencana seperti saat ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, zikir, dan istighfar.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat Anda amalkan.

  1. Doa agar terhindar dari bencana
     

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَنِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

Arab Latin: Allaahumma innii a'uudzubika min zawaali ni'atika, wa tahawwuli 'aafiyatika, wa fujaa-ati niqmatika, wa jamii'i sakhathika

Artinya: "Ya Allah...aku berlindung lepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, berubahnya kesejahteraan dari-Mu, kemurkaan-Mu yang datang dengan tiba-tiba dan seluruh kemarahan-Mu." (HR. Muslim)

2. Doa saat tertimpa musibah

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
 
Arab latin: Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

Atau dapat juga membaca doa ini

اَلْحَمْدُ لِلهِ الِّذِي عَافَانِي مِمّاابْتَلاَكَ بِهِ وِ فَضّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفضِيلا

Arab Latin: Alhamdulillahilladzii ‘aafaanii mimmab talaaka bihi wa fadhdholanii ‘ala katsiirimmimman kholaqo tafdhiilaa"

Artinya: “Segala puji hanya milik Allah yang telah membebaskanku dari apa yang Ia uji engkau dengannya dan yang benar-benar telah mengaruniaiku keutamaan dibanding banyak dari makhluk-Nya.”

3. Membaca Salawat Munjiyat

Selain membaca doa, Anda juga dapat melantunkan salat berikut.
 
اللهُمَّ صَلِّ صَلَاةٌ تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ وَتَقْضِي لَنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ.الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ

Arab Latin: Allaahumma shalli shalaatan tunjiina bihaa min jamii'il ahwaali wal aafati wa taqdhii lanaa bihaa min jamiy'il haajati wa tuthahhirunaa bihaa min jami'is sayyiaati watarfa'unaa bihaa 'indaka a'lad darajaati wa tuballighunaa bihaa aqshal ghayaati min jami'il khairaati fil hayaati wa ba'dal mamaati

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada Nabi Muhammad dengan rahmat dan salam yang menyelamatkan kita dari segala bencana dan afat (marabahaya), yang dengannya pula dapat memenuhi segala hajat, juga dengannya dapat mensucikan dari segala kejelekan, dapat mengangkat kita kepada derajat yang tinggi di sisi-Mu, dapat pula menghantarkan kami kepada puncak tujuan, dari segala kebaikan semasa hidup atau sesudah meninggal." 

Baca juga: Dampak Hujan Lebat dan Angin Kencang: Ada 21 Kejadian Bencana di Bantul, Kerugian Capai Rp152 Juta

Pandangan Al-Qur’an tentang Musibah dan Ujian

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 155:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Ayat ini menegaskan bahwa musibah, dalam bentuk apa pun, adalah bagian dari takdir yang harus dihadapi dengan kesabaran.

Ayat ini juga menjadi kabar gembira bahwa orang yang sabar akan mendapatkan balasan terbaik dari Allah.

Dalam ayat selanjutnya, Al-Baqarah Ayat 156, Allah SWT mengajarkan sikap yang seharusnya diucapkan seorang Muslim ketika ditimpa musibah:

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.”

Kalimat ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu termasuk diri dan harta kita adalah milik Allah, dan hanya kepada-Nya kita akan kembali.

Selain sebagai ujian, bencana alam dalam Islam juga bisa menjadi cara Allah untuk mengingatkan dan menyucikan hamba-Nya.

Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah seorang Muslim ditimpa sesuatu seperti kelelahan, penyakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, dan duka cita karena suatu kejadian, sampai duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sebab itu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini memberi ketenangan bahwa di balik kesulitan, Allah justru memberikan rahmat berupa penghapusan dosa.

Dengan demikian, bencana bukan hanya cobaan, tetapi juga sarana penyucian diri bagi seorang hamba yang beriman.

Hikmah yang Dapat Dipetik dari Bencana

Dari berbagai musibah yang terjadi, ada sejumlah hikmah berharga yang bisa kita renungkan bersama.

Bencana sesungguhnya menjadi pengingat bahwa manusia hanyalah makhluk lemah tanpa pertolongan Allah SWT.

Dalam kondisi sulit, kita terdorong untuk lebih sering bersandar kepada-Nya, memperkuat keimanan, serta meyakini bahwa hanya dengan izin Allah segala urusan bisa teratasi.

Musibah juga mengajarkan kesabaran, sebagaimana Allah telah menjanjikan kabar gembira bagi orang-orang yang tabah dalam menghadapi cobaan.

Tidak hanya itu, bencana mampu menguatkan solidaritas sosial, sebab di saat-saat genting, manusia dituntun untuk saling menolong, peduli, dan bahu-membahu tanpa memandang suku, agama, maupun ras.

Lebih jauh lagi, setiap musibah menjadi pengingat bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara.

Kesadaran ini mengajak kita untuk lebih mempersiapkan bekal terbaik menuju kehidupan akhirat yang kekal.

Fenomena bencana alam yang silih berganti baik gempa, banjir, erupsi gunung, hingga peringatan tsunami hendaknya menjadi cermin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebab, tidak ada musibah yang terjadi kecuali sudah ditetapkan oleh-Nya.

Dengan sikap sabar, doa yang tulus, dan kepedulian terhadap sesama, semoga setiap bencana bisa menjadi jalan bagi umat Islam untuk semakin dekat kepada Allah SWT dan mendapatkan ampunan-Nya.

(MG/Sabbih Fadhillah)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved