Ketika Bencana Alam Datang, Begini Tuntunan Doa dan Dalil dari Al-Qur’an!

Dari gempa hingga banjir, semua adalah ujian. Temukan doa-doa penyelamat, hikmah mendalam, dan dalil Al-Qur’an tentang bencana dalam artikel ini.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
Ilustrasi Gambar By AI Gemini
orang sedang berdoa 

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.”

Kalimat ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu termasuk diri dan harta kita adalah milik Allah, dan hanya kepada-Nya kita akan kembali.

Selain sebagai ujian, bencana alam dalam Islam juga bisa menjadi cara Allah untuk mengingatkan dan menyucikan hamba-Nya.

Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah seorang Muslim ditimpa sesuatu seperti kelelahan, penyakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, dan duka cita karena suatu kejadian, sampai duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sebab itu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini memberi ketenangan bahwa di balik kesulitan, Allah justru memberikan rahmat berupa penghapusan dosa.

Dengan demikian, bencana bukan hanya cobaan, tetapi juga sarana penyucian diri bagi seorang hamba yang beriman.

Hikmah yang Dapat Dipetik dari Bencana

Dari berbagai musibah yang terjadi, ada sejumlah hikmah berharga yang bisa kita renungkan bersama.

Bencana sesungguhnya menjadi pengingat bahwa manusia hanyalah makhluk lemah tanpa pertolongan Allah SWT.

Dalam kondisi sulit, kita terdorong untuk lebih sering bersandar kepada-Nya, memperkuat keimanan, serta meyakini bahwa hanya dengan izin Allah segala urusan bisa teratasi.

Musibah juga mengajarkan kesabaran, sebagaimana Allah telah menjanjikan kabar gembira bagi orang-orang yang tabah dalam menghadapi cobaan.

Tidak hanya itu, bencana mampu menguatkan solidaritas sosial, sebab di saat-saat genting, manusia dituntun untuk saling menolong, peduli, dan bahu-membahu tanpa memandang suku, agama, maupun ras.

Lebih jauh lagi, setiap musibah menjadi pengingat bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved