Bima Perkasa Jogja Kalah dari Satria Muda di All Indonesian 2025, Pelatih Soroti Koordinasi Pemain

Bima Perkasa Jogja  kalah dengan skor cukup mencolok 44-100 dari Satria Muda Bandung

|
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Bima Perkasa Jogja
KALAH - Pemain Bima Perkasa Jogja, Avin Kurniawan berusaha melewati kawalan pemain Satria Muda Bandung saat berlaga di GOR Manahan, Solo, Senin (18/8/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bima Perkasa Jogja (BPJ) menelan kekalahan perdana di turnamen All Indonesian 2025 setelah harus mengakui keunggulan Satria Muda Bandung.

Pada pertandingan kedua Bima Perkasa Jogja di turnamen yang digelar di GOR Manahan, Solo, Senin (18/8/2025) itu, Bima Perkasa Jogja  kalah dengan skor cukup mencolok 44-100.

"Mari beristirahat di hari Selasa ini karena kita mendapat tamparan besar kemarin," ujar pelatih Bima Perkasa Jogja, Oleh Halim merespon kekalahan mencolok anak asuhnya, Selasa (19/8/2025).

Dia menyoroti, jauhnya margin poin antara Bima Perkasa Jogja dan Satria Muda karena kurang berjalannya koordinasi antar pemainnya, sehingga serangan dengan mudah dipatahkan oleh lawan.
 
"Konversi angka masih harus jauh diperbaiki oleh teman-teman, terutama sisi tembakan tiga angka dan koordinasi permainan karena banyak turnover," ulasnya.

Kekalahan ini menjadi evaluasi penting bagi Bima Perkasa Jogja untuk memperbaiki diri sebelum pertandingan selanjutnya.

Pada laga kontra Satria Muda ini, Bima Perkasa Jogja mengawali pertandingan dengan berat di kuarter pertama, mereka hanya mampu mencetak 14 poin, sementara Satria Muda tampil dominan dengan mengoleksi 31 poin.

Permasalahan turnover mulai terlihat sejak awal, di mana enam kali turnover yang dilakukan Bima Perkasa Jogja berhasil dikonversi menjadi enam poin oleh lawan. 

Avin Kurniawan menjadi penyumbang poin terbanyak di kuarter ini dengan lima angka.

Situasi tidak membaik di kuarter kedua. Bima Perkasa Jogja hanya bisa menambah 10 poin, sementara Satria Muda terus melaju.

Hingga paruh pertama, tim masih kesulitan mengatasi masalah turnover yang berulang.

Pada kuarter ketiga, pelatih melakukan banyak rotasi. Paul Tuhumuri dan kapten tim, Handri Satriya, tampil lebih banyak di kuarter ini. Semua pemain mencatatkan angka, kecuali Habib Ahmeda yang lebih fokus pada pertahanan.

Pertandingan ditutup dengan selisih skor yang cukup jauh, 44-100. Di kuarter terakhir, Bima Perkasa Jogja hanya mampu mencetak enam poin.

Catatan field goal yang hanya 29.7 persen jauh dibandingkan Satria Muda yang mencapai 50.7 persen, menjadi pekerjaan rumah besar.

"Total 24 turnover dan hanya satu tembakan tiga angka yang masuk juga menjadi penyebab kekalahan telak ini," ucapnya.

Asal tahu saja, Paul Tuhumuri menjadi top scorer Bima Perkasa Jogja dengan 12 poin dan 2 rebound, diikuti oleh Handri Satriya dengan 8 poin dan 2 rebound di laga ini. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved