Tips Mendidik Anak Islami agar Bijak Gunakan Gadget dan Media Sosial
Era digital tidak bisa dihindari, namun dapat diarahkan menjadi peluang emas dalam mendidik generasi unggul.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Perkembangan teknologi di era digital membawa dampak besar bagi pola asuh anak.
Akses internet yang luas, media sosial, dan berbagai aplikasi hiburan membuat anak-anak lebih cepat mengenal dunia maya.
Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat tantangan besar: bagaimana memastikan anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam.
Para pakar pendidikan Islam menekankan, orang tua memiliki peran kunci dalam mengarahkan penggunaan teknologi agar menjadi sarana kebaikan, bukan ancaman moral.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan strategi yang tepat agar anak mampu memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan jati diri sebagai seorang muslim.
Berikut enam langkah yang direkomendasikan oleh para pakar pendidikan Islam dan praktisi parenting untuk mendidik anak dengan nilai-nilai Islami di tengah derasnya arus digital:
1. Menanamkan Aqidah Sejak Dini
Mengenalkan konsep tauhid, siapa Allah, dan apa tujuan hidup manusia, menjadi langkah awal yang penting.
Anak yang memiliki pondasi iman yang kuat akan lebih mudah membedakan mana yang benar dan salah, termasuk dalam bersikap di dunia digital.
2. Literasi Digital Islami
Orang tua diharapkan memahami perkembangan teknologi agar bisa mendampingi anak saat menggunakan gadget.
Ajarkan cara memfilter informasi, memilih konten positif, serta menghindari tayangan yang bertentangan dengan nilai Islam.
3. Menjaga Adab di Dunia Maya
Etika berinternet sama pentingnya dengan etika di dunia nyata.
Anak perlu dibimbing untuk menjaga tutur kata, menghormati orang lain, tidak menyebar hoaks, serta menghindari ujaran kebencian.
Prinsipnya, “apa yang tidak pantas diucapkan di dunia nyata, jangan diunggah di dunia maya.”
4. Memanfaatkan Teknologi untuk Edukasi Islami
Aplikasi pembelajaran Al-Qur’an, video kisah nabi, atau kelas daring ilmu agama bisa menjadi alternatif belajar yang menarik.
Teknologi tidak harus selalu dikaitkan dengan hiburan; ia juga bisa menjadi sarana dakwah dan pembelajaran yang efektif.
5. Mengatur Waktu Layar (Screen Time)
Batas waktu penggunaan gadget penting untuk menjaga keseimbangan.
Misalnya, maksimal 1–2 jam per hari untuk anak usia sekolah dasar, diselingi kegiatan positif seperti membaca buku, olahraga, dan membantu pekerjaan rumah.
6. Keteladanan Orang Tua
Anak belajar dari apa yang dilihat.
Orang tua yang bijak menggunakan media sosial, konsisten beribadah, dan menjaga ucapan akan menjadi teladan terbaik bagi anak dalam menjalani kehidupan digital yang berakhlak.\
Era digital tidak bisa dihindari, namun dapat diarahkan menjadi peluang emas dalam mendidik generasi unggul.
Dengan menanamkan nilai-nilai Islami, membekali literasi digital, serta memberikan teladan nyata, anak-anak diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas teknologi sekaligus kokoh iman.
(MG/Anggitya Trilaksono)
Hobi Scrolling Sosmed Setelah Aktivitas Seharian, Relaksasi atau Kecanduan? |
![]() |
---|
6 Cara Menghilangkan Hasad dalam Islam agar Hati Lebih Tenang |
![]() |
---|
Meneladani Sopan Santun dalam Islam: Akhlak Mulia yang Membawa Keberkahan |
![]() |
---|
Kapan Waktu Terbaik Memberi Ponsel untuk Anak? Perhatikan Usianya Sebelum Memberikan Ponsel ya Bund! |
![]() |
---|
Makna Kemerdekaan di Era Digital: Tantangan dan Peluang Bagi Generasi Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.