Sungai Eufrat Muncul Emas? Ini Fakta Ilmiah dan Tanda Kiamat Lainnya
Fenomena Sungai Eufrat mengering di Suriah viral. Apakah ini benar tanda kiamat seperti disebutkan dalam hadis ? Simak fakta ilmiah dan pelajarannya
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Beberapa pekan terakhir, media sosial diramaikan dengan video warga Kota Raqqa, Suriah, yang berbondong-bondong menyusuri tepian Sungai Eufrat.
Air sungai Eufrat terlihat surut drastis, hingga memperlihatkan dasar yang sebelumnya tertutup air.
Di lokasi tersebut, warga menemukan butiran mineral berkilau yang diduga emas sehingga banyak memicu rasa penasaran dan wargapun berdatangan untuk mengambilnya.
Sementara itu, fenomena juga banyak dikaitkan dengan tanda-tanda adanya hari kiamat.
Hubungan antara fenomena alam dan keagamaan ini membuat topik ini menjadi viral di berbagai platform media.
Fakta Ilmiah: Bukan Emas, tapi Pirit
Meski sempat disebut sebagai emas, para ahli geologi menegaskan bahwa mineral yang ditemukan adalah pirit, yakni senyawa besi sulfida (FeS₂) yang sering dijuluki fool’s gold atau emas palsu.
Kilauan pirit memang mirip emas, tetapi nilainya jauh berbeda.
Pirit terbentuk secara alami dalam batuan sedimen dan endapan sungai.
Dalam industri, pirit digunakan untuk memproduksi asam sulfat, bahan kimia penting dalam berbagai proses manufaktur.
Kehadiran pirit di dasar Sungai Eufrat kemungkinan besar akibat proses geologi yang sudah berlangsung ribuan tahun.
Kejadian ini didukung juga oleh penurunan debit air yang memperlihatkan lapisan mineral tersebut.
Namun, meski secara ilmiah bukan emas murni, kemiripan visualnya dengan emas membuat publik mengaitkan temuan ini dengan hadis sahih tentang akhir zaman.
Hadis tentang Emas Sungai Eufrat
Kemunculan mineral berupa emas ini sebenarnya telah disebutkan dalam hadis HR Muslim disebutkan sebagai berikut:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو
"Kiamat tidak akan terjadi sampai al-Furat (Sungai Eufrat) mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang, terbunuhlah 99 orang. Setiap orang dari mereka mengatakan "Mudah-mudahanlah aku yang selamat" (HR Muslim)
Sejarah & Signifikansi Sungai Eufrat
Sungai Eufrat adalah salah satu sungai terpenting di dunia.
Sungai inilah yang membentuk peradaban Mesopotamia kuno bersama Sungai Tigris.
Dalam Al-Qur’an, ia tidak disebutkan secara langsung, tetapi perannya dalam sejarah umat manusia sangat besar mulai dari pertanian, perdagangan, hingga konflik geopolitik.
Sementara secara hidrologis, penurunan debit air di Sungai Eufrat dalam beberapa dekade terakhir disebabkan oleh beberapa, faktor seperti:
1. Pembangunan bendungan besar di hulu (Turki & Suriah).
2. Perubahan iklim yang mengurangi curah hujan.
3. Penggunaan air yang berlebihan untuk irigasi.
Kombinasi faktor ini bisa menjelaskan fenomena pengeringan yang kini terlihat.
Baca juga: Dalil-dalil Tentang Rangkaian Terjadinya Hari Kiamat Kubra
Klasifikasi Tanda-Tanda Kiamat
Dalam ajaran Islam, tanda-tanda kiamat (Asyrath as-Sa’ah) terbagi menjadi:
a. Tanda Kiamat Kecil (Asyrath Shughra)
Terjadi lebih awal, sebagian sudah berulang kali kita saksikan antara lain sebagai berikut.
- Merebaknya perzinaan dan riba di masyarakat.
- Banyak orang mengaku nabi.
- Hilangnya amanat dan maraknya pengkhianatan.
- Berlomba-lomba meninggikan bangunan.
- Banyak gempa bumi.
- Maraknya kebodohan dan wafatnya ulama.
- Munculnya beragam fitnah, yang membuat orang bingung membedakan benar dan salah.
b.Tanda Kiamat Besar (Asyrath Kubra)
Muncul menjelang kiamat, bersifat luar biasa dan jarang terjadi.
- Munculnya Imam Mahdi.
- Kemunculan Dajjal dengan fitnah besar.
- Turunnya Nabi Isa AS untuk membunuh Dajjal.
- Keluarnya Ya’juj & Ma’juj yang merusak bumi.
- Munculnya Ad-Daabbah, binatang yang berbicara dengan manusia.
- Terbitnya matahari dari barat.
- Timbulnya asap tebal (Ad-Dukhan).
- Api besar yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya.
Fenomena Eufrat dalam Perspektif Iman
Fenomena keringnya Sungai Eufrat dapat dijelaskan oleh geologi dan hidrologi.
Namun, fenomena ini sekaligus dapat menjadi pengingat bagi umat Islam untuk lebih mempertebal keimanan dan mempersiapkan diri menuju kematian.
Karena sejatinya kapan datangnya kiamat itu sendiri tidak dapat diprediksi oleh siapa pun, bahkan oleh malaikat sekalipun.
Tanda-tanda yang sudah disebutkan dalam Al-Qur'an dan beberapa hadis ini dapat dijadikan sebuah pengingat bagi Anda.
Wallahualam bishawab.
(MG/Sabbih Fadhilah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.