Jumat Pagi, Waktu Mustajab untuk Berdoa dan Amalan yang Dianjurkan Nabi

Hari Jumat adalah Sayyidul Ayyam. Amalkan doa pagi Jumat ini, insyaAllah dosa diampuni walau sebanyak buih di lautan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Ilustrasi Gambar By AI Gemini
Ilustrasi orang sedang berdoa 

TRIBUNJOGJA.COM- Jumat bukanlah hari biasa. Hari ini adalah hari yang paling istimewa bagi umat Muslim.

Maka dari itu, hari Jumat disebut sebagai Sayyidul Ayyam, atau tuannya segala hari, atau dapat disebut juga sebagai hari raya mingguan umat Islam.

Bahakan, Rasulullah SAW menyebut Hari Jumat sebagai hari yang paling mulia di sisi Allah, bahkan lebih utama dari hari raya besar Idul Fitri dan Idul Adha.

Jumat adalah hari yang dipenuhi dengan keberkahan.

Hari Jumat dikatakan sebagai waktu mustajab di mana doa akan dikabulkan, pahala amalan dilipatgandakan, dan dosa akan diampuni jika seorang Muslim memperbanyak amalan-amalan sunnah. 

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah membaca doa di pagi hari.

Meskipun terkesan ringan, amalan memiliki keutamaan yang tidak kalah luar biasa. 

Amalan Doa di Pagi Hari Jumat

Rasulullah SAW menganjurkan beberapa amalan doa yang dapat dibaca di pagi hari Jumat

Salah satu amalan doa yang sering digunakan adalah lafal istighfar. Lafal ini dianjurkan untuk untuk dibaca sebanyak tiga kali di pagi hari Jumat

Berikut adalah lafal istighfar tersebut:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullāhalladzī lā ilāha illā huwal hayyul qayyūmu, wa atūbu ilaihi.

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, Zat yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Tegak. Aku bertobat kepada-Nya."

Waluaupun, singkat keutamaan istighfar ini sungguh luar biasa. 

Bahkan, diriwayatkan bahwa dosa seorang Muslim akan diampuni, sekalipun sebanyak buih di lautan.

Selain itu, ada pula doa lain yang diajarkan Rasulullah SAW ketika matahari terbit, yang mengandung pujian, kesaksian keimanan, dan permohonan kebaikan dunia serta akhirat.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى جَلَّلَنَا اليَوْمَ عَافِيَتَهُ، وَجَاءَ بِالشَّمْسِ، مِنْ مَطْلَعِها، اللَّهُمَّ أَصْبَحْتُ أَشْهَدُ لَكَ بِمَا شَهِدْتَ بِهِ لِنَفْسِكَ، وَشَهِدَتْ بِهِ مَلائِكَتُكَ وَحَمَلَةٌ عَرْشِكَ وَجَمِيعُ خَلْقِكَ إِنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ القَائِمُ بِالقِسْطِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْعَزِيزُ الحَكِيْمُ، اكْتُبْ شَهَادَتِي بَعْدَ شَهَادَةِ مَلَائِكَتِكَ وَأُوْلِي العِلْمِ، اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ وَإِلَيْكَ السَّلَامُ، أَسْأَلُكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإكْرَام أَنْ تَسْتَجِيْبَ لَنَا دَعْوَتَنَا، وَأَنْ تُعْطِينَا رَغْبَتَنَا، وَأَنْ تُغْنِيَنَا عَمَّنْ أَغْنَيْتَهُ عَنَّا مِنْ خَلْقِكَ، اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعِيشَتِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِيَ الَّتِي إِلَيْهَا مُنْقَلَي

Arab latin: Alhamdulillahillladzi jallalanal yauma wa 'afiyatahu wa ja a bis syamsi min mathli'iha. Allahumma ashbahtu asyahdu laka bima syahidtu bihi linafsika wa syahidat bihi malaikatuka wa hamalatu 'arsyika wa ja'i'u kholqika. Innaka antaallahu la ilaha illa antal qoimu bil qisthi. La ila ha illa antal 'azizul hakim. Uktub syahadati ba'da syahadati malaikatika wa ulil 'ilmi. Allahumma antas salam, wa minkas salam, wa ilaikas salam. As aluka ya dzaljalaali wal ikrom an tastajiba lana da'watana. Wa antu'thiyana roghbatana wa antughniyana 'amman 'aghnaitahu 'anna min kholqika. Allahumma ashlih li dinil ladzi huwa 'ishmatu amri, wa ashlih li dunyayal lati fiha ma'isyati wa ashlih akhirotil lati ilaiha munqolabi

Artinya: "Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada kami pada hari ini kesehatan dari-Nya dan mendatangkan matahari dari tempat terbitnya. Ya Allah, pada pagi hari ini aku bersaksi kepada-Mu dengan apa yang Engkau saksikan kepada diri-Mu sendiri, dan apa yang disaksikan oleh para malaikat-Mu serta para malaikat pemikul 'Arasy-Mu' serta semua makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah SWT Yang tidak ada Tuhan selain Engkau Yang Maha Mengatur dengan adil. Tidak ada Tuhan selain Engkau Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Catatlah kesaksianku ini sesudah kesaksian para malaikat-Mu dan orang-orang yang berilmu. Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera dan dari Engkaulah bersumber segala kesejahteraan dan dikembalikan kepada-Mu segala kesejahteraan. Aku memohon kepada-Mu, wahai Tuhan yang Memiliki keagungan dan kemuliaan; hendaklah Engkau memperkenankan bagi kami atas doa kami, dan hendaklah Engkau memberikan kepada kami semua keinginan kami, dan hendaklah Engkau memberikan kecukupan kepada kami terhadap seseorang dari makhluk-mu yang telah Engkau beri kecukupan terhadap kami. Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang merupakan pegangan urusanku, dan perbaikilah bagiku duniaku yang di dalamnya terkandung penghidupanku, dan perbaikilah bagiku akhiratku yang merupakan tempat kembaliku."

Baca juga: Keutamaan Mengamalkan Amalan Sunah dalam Islam

Kapan Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat?

Para ulama memiliki beberapa pendapat mengenai kapan waktu mustajab tersebut. Namun, dua waktu yang paling banyak disepakati adalah:

  1. Antara duduknya khatib di mimbar hingga shalat Jumat selesai.
  2. Menjelang maghrib di sore hari Jumat.

Mengisi waktu-waktu ini dengan doa, istighfar, zikir, serta amalan-amalan sunnah lainnya sangat dianjurkan.

Selain itu, memperbanyak sholawat juga menjadi amalan yang sangat disukai di hari Jumat.

Keutamaan Besar Hari Jumat yang Perlu Diketahui

Hari Jumat memiliki banyak keistimewaan dibandingkan dengan hari-hari lainnya.

Beberapa keistimewaan hari ini yang perlu Anda ketahui antara lain

  • Hari Penciptaan Nabi Adam AS. Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS pada hari Jumat
  • Hari Diturunkan Nabi Adam AS ke Bumi. Nabi Adam AS diturunkan oleh Allah SWT dari surga ke bumi juga pada hari Jumat.
  • Wafat Nabi Adam AS wafat pada hari Jumat.
  • Waktu Mustajab di mana doa seorang hamba akan dikabulkan.
  • Terjadinya Kiamat. Seperti yang tertera dalam Al-Qur'an hari kiamat akan terjadi pada hari Jumat.

Dari keistimewaan-keistimewaan ini, maka jelas layak bagi kita umat muslim untuk menjadikan Jumat sebagai hari yang penuh berkah juga kesempatan emas untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Membaca istighfar di pagi hari, berzikir, memperbanyak berdoa di waktu-waktu mustajab, dan mengerjalan amalan sunnah lainnya adalah amalan ringan berpahala besar yang sayang untuk dilewatkan.

(MG/Sabbih Fadhillah)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved