Serie A

AC Milan: Saran Capello untuk Allegri agar Sukses Meraih Scudetto

Mantan pelatih AC Milan Fabio Capello yakin Massimiliano Allegri akan berhasil mengumpulkan skuad yang mampu bersaing memperebutkan Scudetto

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
MI News / NurPhoto / NurPhoto via AFP
SARAN CAPELLO - (Arsip) Andrea Pirlo, Ruud Gullit, Sir Alex Ferguson, Fabio Capello, dan Rafa Benitez di Final Liga Champions Dortmund vs Real Madrid di Stadion Wembley di London, Inggris, pada 1 Juni 2024. Mantan pelatih AC Milan Fabio Capello yakin bahwa Massimiliano Allegri akan berhasil mengumpulkan skuad yang mampu bersaing memperebutkan gelar Serie A. 

Dan sekarang saatnya bagi Massimiliano Allegri untuk menyeimbangkan keinginan, ambisi, dan kebugaran para gelandangnya untuk secara konsisten menemukan keseimbangan yang menguntungkan dalam formasi.

Pemain-pemain baru

Dalam pertandingan persahabatan, pelatih Max Allegri mencoba variasi formasi antara 3-5-2 dan 4-3-3. 

Oleh karena itu, poin kuncinya tetap pada tiga pemain inti tim Rossoneri. 

Ketika melawan Liverpool dan Arsenal, lini tengah berubah menjadi empat pemain (5-4-1), seorang striker, biasanya Christian Pulisic, menjadi penghubung.

Faktor pertama yang meyakinkan Allegri adalah, terdapat banyak pemain berbakat di area ini, tidak hanya secara jumlah pemain, tetapi juga secara teknis dan fisik. 

Selain pemain baru, Youssouf Fofana dan Ruben Loftus-Cheek, Yunus Musah, dan Warren Bondo juga patut dipertimbangkan. Satu dari dua pemain terakhir akan dijual. 

Sebenarnya, Musah juga bisa bermain sebagai bek kanan jika dibutuhkan, sementara itu Bondo yang akan berusia 22 tahun perlu bermain setelah pengalamannya di Monza, sekaligus untuk mengevaluasi masa depannya.

Allegri bisa saja membangun formasi yang hanya berisi pemain -pemain baru yakni Modric, Ricci dan Jashari, dengan dua gelandang yang berotasi.

Namun, akal sehat harus tetap diutamakan daripada kebanggaan menampilkan para pemain baru bersama-sama untuk menunjukkan bahwa transfer itu sukses.

Fisik dan teknik

Oleh karena itu sulit bagi pelatih untuk melakukannya tanpa fisik Youssouf Fofana, sementara ia sangat terkesan dengan masuknya Ricci dalam pertandingan persahabatan.

Mantan kapten Granata ini menunjukkan peningkatan di musim sebelumnya dalam hal penutupan dan pengaturan waktunya, bertindak hampir seperti regista sejati di depan pertahanan. 

Jika ia membutuhkan bantuan, Fofana bisa langsung masuk; tetapi Jashari bukanlah pemain tengah yang asal menerobos.

Terpilih sebagai pemain terbaik liga Belgia musim lalu, pemain tim nasional Swiss ini datang dengan statistik mentereng.

Menurut catatan, ia sukses dengan pemulihan bola terbaik di Bruges (169) dan kemampuan umpan terobosan (11) yang setara dengan Hans Vanaken.

Melawan Atalanta di Liga Champions, ia juga bergerak ke sayap untuk menghindari penjagaan ketat, tetapi kemudian ia tahu cara bergerak ke tengah dan menang dalam duel dengan Ederson. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved