Surat Adh-Dhuha: Isi, Tafsir, dan Keutamaannya untuk Umat Muslim

Surat ini sangat relevan bagi siapa pun yang sedang mengalami kesedihan, kekecewaan, atau merasa ditinggalkan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
by google
Merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an yang sarat makna dan memiliki posisi istimewa dalam kehidupan 

 10. Wa ammās-sā’ila fa lā tanhar

 11. Wa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ
 
Terjemahan (Indonesia):

 1. Demi waktu dhuha,

 2. dan demi malam apabila telah sunyi,

 3. Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan tidak membencimu.

 4. Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.

 5. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.

 6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?

 7. Dan Dia mendapatimu sebagai orang yang bingung, lalu Dia memberi petunjuk.

 8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia mencukupimu. 

 9. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.

 10. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardiknya.

 11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).

Menurut penjelasan dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Surat ini turun sebagai bentuk penghiburan kepada Nabi Muhammad SAW saat beliau mengalami masa jeda wahyu (fatrah al-wahyi), yang membuat kaum musyrik mencemooh seolah-olah Allah telah meninggalkannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved