PSIM Yogyakarta Meragukan di Pramusim, Telan 4 Kekalahan dari 6 Uji Coba
Serangkaian hasil meragukan diperoleh oleh PSIM Yogyakarta dari lawan-lawannya selama menjalani laga pramusim.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Serangkaian hasil meragukan diperoleh oleh PSIM Yogyakarta dari lawan-lawannya selama menjalani laga pramusim.
PSIM tumbang empat kali dan hanya memetik dua kemenangan dari enam laga pramusim yang dilalui dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Tim berjuluk Laskar Mataram itu diketahui melakoni enam laga uji coba melawan Persik Kediri, Madura United, Persis Solo, Bali United, PSIS Semarang dan terakhir Barito Putera.
Dua laga yang dimenangkan PSIM yakni saat mengalahkan Madura United dengan skor 2-0 dan PSIS Semarang 1-0. Uniknya, pada dua laga itu semua gol PSIM dicetak oleh Rafael Rodrigues atau Rafinha.
PSIM kalah 2-0 dari Persik Kediri, 1-0 oleh Persis Solo, dipermak 6-0 Bali United dan terbaru dipermalukan tim kasta kedua Barito Putera dengan skor 1-0 pada Jumat (1/8/2025) kemarin.
Rentetan hasil yang kurang ideal ini mulai mendapat sorotan dari suporter PSIM, banyak pihak mulai meragukan perjalanan tim berlogo Tugu Pal Putih ini di kompetisi kasta tertinggi.
Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul Van Gastel, menjelaskan bahwa tujuan utama laga uji coba adalah untuk meratakan menit bermain bagi seluruh pemain, serta menajamkan skema permainan.
Baca juga: Biaya Sewa Wisma PSIM Tembus Rp304 Juta, Wali Kota Yogya Hasto Wardoyo Janji Upayakan Keringanan
Sang meneer tak ambil pusing dengan rentetan hasil minor yang diperoleh oleh anak asuhnya.
"Tujuan kita bermain di laga uji coba ini adalah untuk menyamakan menit bermain. Pemain yang dirasa kurang dan kemarin-kemarin belum mendapatkan jatah bermain, kami utamakan," ujarnya, Minggu (3/8/2025).
Dengan pemerataan kesempatan bermain, Van Gastel berharap seluruh pemain memiliki kesiapan fisik dan mental yang setara saat menghadapi laga perdana Super League 2025/2026.
PSIM Yogyakarta dijadwalkan akan memulai debutnya di kompetisi yang dulunya bernama Liga 1 itu pada Jumat (8/8/2025) dengan melawat ke markas Persebaya Surabaya.
Menghadapi tantangan pertama melawan Bajul Ijo, mantan manajer NAC Breda itu memiliki harapan besar, meski timnya tak diunggulkan.
"Tetapi, ini akan menjadi pertandingan yang sulit bagi kami dalam pertandingan pertama di liga. Saya tidak sabar, saya menyukai atmosfernya," ungkap Van Gastel.
Saat disinggung mengenai komposisi pemain, Van Gastel kembali menegaskan bahwa tidak ada istilah tim inti atau cadangan. Sama seperti uji coba melawan PSIS Semarang sebelumnya, ia memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pemain untuk menunjukkan performa terbaik.
Menurutnya, performa setiap pemain akan terus dipantau untuk menentukan susunan pemain terbaik di laga perdana liga.
"Jadi, saya tidak akan mengatakan bahwa para pemain yang bermain dalam laga uji coba melawan Barito adalah para pemain pengganti," tegasnya.
Lebih lanjut, Van Gastel menyoroti aspek fisik yang menonjol dalam pertandingan melawan Barito Putera.
Sejak awal, para pemain Laskar Antasari sudah bermain dengan intensitas tinggi untuk memenangkan pertandingan.
Hal ini berbeda dengan laga pramusim sebelumnya melawan Persis Solo, Persik Kediri, Madura United, dan PSIS Semarang.
Yang mana masing-masing tim masih dalam tahap adaptasi skema permainan.
Meskipun sebelumnya menelan kekalahan telak dari Bali United, Van Gastel mengaku tetap optimis. Dia berharap para pemainnya dapat terus meningkatkan intensitas permainan dan memperbaiki penyelesaian akhir.
"Jadi, pada dasarnya, yang terpenting adalah mereka (para pemain) semakin bugar dan memperbaiki cara bermain. Hingga selanjutnya skema permainan makin jelas dan baik," tutup Van Gastel.
Sementara itu, Manajer PSIM Yogyakarta, Dyaradzi Aufa Taruna, mengatakan, bahwa tim pelatih PSIM yang dikepalai oleh Jean-Paul Van Gastel masih butuh waktu untuk meramu skuad yang pas mengarungi kompetisi.
"Nah memang poinnya adalah secara general pelatih kita ini memang butuh waktu, karena memang pengenalan pemainnya dia butuh waktu, karena pemain lokal terutama ini kan dia belum kenal sebelumnya," ujarnya.
Lanjutnya, budaya pramusim di Eropa dan Indonesia juga berbeda karena di Eropa dalam pramusim wajar saja klub kalah karena memang masih dalam tahap mencari kerangka tim.
"Jadi memang yang saya lihat terutama itu budaya untuk pre-seasonnya memang berbeda, terutama orang Eropa, makanya saya pun sempat ngomong juga sama teman-teman pelatih, coach budaya pre-season di Indonesia sama di Eropa ini beda," jelasnya.
"Karena di Indonesia ini kita kalah dua kali pre-season aja ini udah bahaya ini, ngaruhnya kan ke trust, trust-nya bermasalah, ujung-ujungnya ke-pressure," sambungnya.
Selaku manajer tim, Razzi mengakui tidak ingin masuk terlalu dalam ranah pelatih, namun dia hanya mengingatkan pada suporter PSIM agar memberikan kepercayaan dan waktu bagi tim pelatih.
"Nah ini kan kita gak mau sebetulnya masuk ke tim PSIM, cuman kan poinnya adalah saya coba selalu mengedukasi ke teman-teman supporter bahwa ya kalau pre-season ini memang tempatnya salah," jelasnya.
Dia mengatakan, pada pramusim ini, Van Gastel mencoba beberapa posisi serta formasi yang dinilai cocok untuk diterapkan Laskar Mataram dalam menghadapi tim-tim dengan kualitas berbeda.
"Karena memang tim pelatih yang sekarang Jean-Paul dan teman-teman memang eksperimen gitu, kadang kemarin Haljeta kita coba di pinggir, Haljeta kita coba di striker, kemarin Rafa juga coba-coba di wing gitu," jelasnya.(*)
| Tim Muda PSIM Yogyakarta Tunjukkan Perkembangan di EPA, Manajer Fokus Benahi Finishing |
|
|---|
| Cerita Winger PSIM Anton Fase Nikmati Hidup di Jogja, Tergila-gila Gudeg dan Soto Ayam |
|
|---|
| Franco Ramos Ungkap Alasan Dirinya Bisa Beradaptasi Cepat PSIM Yogyakarta |
|
|---|
| Rapor Nermin Haljeta Bersama PSIM Yogyakarta: Catatkan 3 Gol dan 3 Assist dari 9 Laga |
|
|---|
| Momen Haljeta Cetak Gol Cepat Manfaatkan Terobosan Vidal saat PSIM Yogyakarta Bekuk Dewa United |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/PSIM-Yogyakarta-Meragukan-di-Pramusim-Telan-4-Kekalahan-dari-6-Uji-Coba.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.