Nilai Ekspor DIY pada Semester I 2025 Naik 9,84 Persen Jadi 270,24 Juta US Dollar
Andil utama peningkatan nilai ekspor DIY disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 99,28 persen, yaitu US$268,30 juta.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Total nilai ekspor DIY pada semester I 2025 mencapai US$270,24 juta.
Nila tersebt naik 9,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Pada Januari hingga Juni 2024, total nilai ekspor DIY sebesar US$246,04 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati, mengatakan andil utama peningkatan nilai ekspor DIY disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 99,28 persen, yaitu US$268,30 juta.
Dibandingkan periode yang sama tahun 2024, ada peningkatan 9,68 persen.
Sedangkan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi sebesar 0,72 persen pada total ekspor DIY.
Nilai ekspor pada sektor tersebut pada Januari hingga Juni 2025 sebesar US$1,94 juta.
Naik 36,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang nilai ekspornya sebesar US$1,42.
“Yang tertinggi ke Amerika Serikat sebesar US$113,85 juta, disusul Jerman sebesar US$34,90 juta, dan Jepang sebesar US$22,36 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 63,32 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$72,39 juta, dan ASEAN sebesar US$7,64 juta,” katanya melalui keterangan daring.
Baca juga: UMKM Jogja Bidik Pasar Afrika dan Timur Tengah usai Keputusan Tarif Ekspor AS
Ia mengungkapkan empat komoditas utama ekspor DIY pada Januari hingga Juni 2025 adalah pakaian dan aksesorisnya bukan rajutan mencapai US$105,03 juta, pakaian dan aksesoris rajutan sebesar US$35,06 juta, barang dari kulit samak sebesar US$29,42 juta, dan perabotan, lampu, serta alat penerangan sebesar US$27,72 juta.
“Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang HS 2 digit naik 11,64 persen terhadap periode yang sama 2024. Sepuluh golongan tersebut mempunyai kontribusi 93,09 persen terhadap total ekspor DIY,” ungkapnya.
“Tiga komoditas dengan kontribusi terbesar adalah pakaian dan aksesorisnya bukan rajutan sebesar 38,87 persen, pakaian dan aksesorisnya rajutan sebesar 12,97 persen, dan barang dari kulit samak sebesar 10,89 persen,” lanjutnya.
Mayoritas komoditas ekspor DIY dikirim melalui pelabuhan laut. Pelabuhan muat Tanjung Emas di Provinsi Jawa Tengah masih menjadi pilihan utama pengiriman ekspor DIY. (*).
DIY Alami Deflasi 0,24 Persen pada Agustus 2025 |
![]() |
---|
Daerah Istimewa Yogyakarta Ranking 1 Angka Harapan Hidup Tertinggi di Indonesia |
![]() |
---|
Meski UMR Rendah DIY Bukan Termiskin, Tapi Angka Kemiskinan Jogja Masih Bikin Geleng Kepala |
![]() |
---|
DIY Ranking 1 Provinsi Paling Gemar Membaca se-Indonesia, Gunungkidul Ranking 1 se-DIY |
![]() |
---|
Kenangan Ayah Tiwi, Pegawai BPS Asal Magelang Korban Pembunuhan di Maluku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.