DIY Mengalami Inflasi Bulanan 0,05 Persen pada Juli 2025, Tertinggi Karena Kelompok Pendidikan
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami inflasi bulanan sebesar 0,05 persen pada Juli 2025.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami inflasi bulanan sebesar 0,05 persen pada Juli 2025.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati mengatakan inflasi pada Juli 2025, merupakan inflasi keempat dalam tahun 2025. Sementara deflasi terjadi selama tiga bulan.
Jika dilihat dari kelompok pengeluaran, inflasi Juli 2025 utamanya dari kelompok pendidikan sebesar 0,77 persen dan memberikan andil 0,05 persen.
Kemudian kelompok transportasi mencapai 0,19 persen, dan andilnya 0,02 persen.
“Sedangkan yang mengalami deflasi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, mengalami deflasi 0,19 persen dan memberikan andil 0,05 persen,” katanya melalui keterangan daring.
Ia mengungkapkan komoditas dominan yang mendorong inflasi Juli 2025 adalah bawang merah memberikan andil inflasi 0,04 persen.
Kemudian tomat, bensin, dan sekolah pendidikan dasar masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen.
Komoditas lainnya adalah cabai rawit dan beras, masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen.
Baca juga: Siswa PCMS Jogja Sabet 7 Penghargaan All Stars Festival di Korea Selatan
Lalu telur ayam ras, emas perhiasan, pendidikan sekolah menengah pertama, termasuk kue basah, masing-masing memberikan inflasi 0,01 persen.
“Sebaliknya, komoditas yang menghambat terjadinya inflasi pada Juli 2025, pertama adalah kacang panjang, dengan andilnya deflasi 0,05 persen. Berikutnya buncis andilnya deflasi 0,04 persen. Kemudian angkutan udara dan kangkung masing-masing memberikan andil deflasi 0,02 persen,” ungkapnya.
“Kemudian bawang putih, sawi hijau, kelapa, bayam, ketimun, cabai hijau, masing-masing memberikan andil deflasi 0,01 persen,” sambungnya.
Dengan inflasi 0,05 persen (mtm) pada Juli 2025, membuat inflasi tahunan DIY sebesar 2,60 persen.
Inflasi Juli 2025 ini lebih tinggi dibandingkan Juli 2024, yang saat itu sebesar 2,16 persen.
Secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi 1,10 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah kopi bubuk, beras, tomat, dan kelapa.
Kelompok lainnya adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan andil inflasi 0,69 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan. (maw)
Penjelasan UNY soal Ribuan Ijazah Wisudawan Terlambat Keluar, Rektor Targetkan Tuntas Bulan Depan |
![]() |
---|
Daerah Istimewa Yogyakarta Ranking 1 Angka Harapan Hidup Tertinggi di Indonesia |
![]() |
---|
USD Lantik 63 Insinyur SMART, Pakai Metode Rekognisi Pembelajaran Lampau |
![]() |
---|
KAI Bandara Beri Dukungan Pendidikan Hingga Pendampingan Poktan dan Pengolahan Sampah |
![]() |
---|
Dianggarkan Rp400 Juta, Mahasiswa KSJPS Jogja Bisa Daftar Program JPD Perguruan Tinggi 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.