Bupati Kulon Progo Ajak Anak Muda Berperan Aktif Hadapi Dampak Perubahan Iklim
Agung mengaku terharu dan bangga dapat hadir di tengah inisiatif yang menurutnya sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menegaskan pentingnya penguatan kapasitas generasi muda dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
Hal ini ia sampaikan saat membuka program Meta Youth Development for Climate Tech (YDCT) di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Senin (21/7/2025).
Agung mengaku terharu dan bangga dapat hadir di tengah inisiatif yang menurutnya sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Ia menyampaikan bahwa persoalan iklim bukan lagi menjadi isu terbatas bagi masyarakat perkotaan, melainkan telah menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan, termasuk di Kulon Progo.
Ia mencontohkan kondisi cuaca yang makin sulit diprediksi, kemarau panjang yang berujung gagal panen, hujan deras tiba-tiba yang memicu longsor, serta nelayan yang kesulitan menentukan waktu melaut karena perubahan iklim yang ekstrem.
“Air makin susah diprediksi. Petani bingung menanam apa, nelayan bingung kapan bisa melaut. Perubahan iklim ini sudah kita rasakan sampai pelosok desa,” kata Agung.
Ia menilai kehadiran program YDCT yang menyasar generasi muda dengan pendekatan teknologi dan semangat gotong royong adalah langkah tepat dan sangat dibutuhkan saat ini.
Menurutnya, masalah iklim tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah atau lewat dokumen kebijakan, tetapi harus melibatkan aksi nyata, kolaborasi lintas sektor, dan peran aktif anak muda.
“Anak muda hari ini bukan hanya penerus bangsa. Kalian ini game-changer, pengubah permainan. Kalian bisa memikirkan solusi yang belum pernah terpikirkan oleh kami yang lebih tua,” tegasnya.
Baca juga: Petani Muda Yogyakarta Gelar Pekan Organik, Panen Bersama untuk Pertanian Berkelanjutan
Agung juga menyoroti potensi teknologi digital dan AI dalam mendukung solusi iklim, seperti sistem pertanian cerdas, pemantauan emisi karbon, hingga edukasi berbasis aplikasi digital yang menarik dan mudah diakses. Ia menyebut bahwa program seperti YDCT bukan sekadar pelatihan, melainkan sebuah bentuk investasi jangka panjang untuk menyelamatkan bumi dan secara khusus, menyelamatkan masa depan Kulon Progo.
“Kami butuh teman, butuh mitra, butuh semangat muda dan ide-ide segar. Kulon Progo siap menjadi ladang kontribusi, tempat kalian menanam kebaikan dan menumbuhkan perubahan,” ujarnya.
Agung juga menekankan bahwa perubahan iklim adalah kenyataan yang tidak bisa hanya dilimpahkan kepada generasi sebelumnya.
Ia mengajak generasi muda untuk aktif mencari solusi, belajar dari lapangan, memahami realitas masyarakat, serta tidak takut gagal dalam berinovasi.
Menurutnya, keberanian untuk mencoba dan kepedulian terhadap sesama adalah fondasi utama perubahan besar.
Program YDCT sendiri diikuti 50 mahasiswa UAJY dan merupakan kolaborasi Meta Platforms Inc. dengan Sustainable Living Lab (SL2).
Bupati Kulon Progo Temui Pegawai PT SAK, Jelaskan soal Keputusan Penghentian Operasional Perusahaan |
![]() |
---|
Bupati Kulon Progo Instruksikan Lulusan yang Masih Menganggur Ditelusur, Tekan Angka Pengangguran |
![]() |
---|
KAMAJAYA Scholarship Rayakan HUT ke-8, Terus Nyalakan Harapan bagi Mahasiswa |
![]() |
---|
UAJY Kukuhkan Prof. Dr. I Putu Sugiartha Sanjaya sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Akuntansi |
![]() |
---|
UAJY Gelar KKN Fest 2025 di Gunungkidul, Siap Berkontribusi untuk Kemajuan UMKM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.