Harga Cabai Rawit di Kota Ambon Lebih Mahal dari Daging Sapi

Harga cabai rawit di Kota Ambon lebih mahal dibandingkan dengan harga daging sapi.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY
CABAI RAWIT : Seorang warga membeli cabai rawit dari pedagang di Pasar Mardika Ambon, Sabtu (12/7/2025). Cabai rawit yang dijual pedagang di pasar tersebut masih bertahan per kilo Rp 140.000. Sedangkan untuk cabai keriting kini naik menjadi Rp 80.000 per kilo 

TRIBUNJOGJA.COM, AMBON - Harga cabai rawit di Kota Ambon lebih mahal dibandingkan dengan harga daging sapi.

Harga cabai rawit di Kota AMbion pada Sabtu (12/7/2025) ini menembus Rp 140 ribu per kilogram.

Salah satu pedagang di Pasar Mardika, Kota Ambon, Nurma mengatakan harga cabai rawit mulai mengalami kenaikan sejak awal Juli lalu.

Awalnya harga cabai rawit naik menjadi Rp 80 ribu per kilogram hingga akhirnya menembus Rp 140 ribu per kilogram.

 “Itu harganya masih bertahan sejak naik awal bulan ini. Awalnya itu hanya Rp 80 ribu per kilo,” kata Nurma, salah seorang pedagang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).

Para pedagang di pasar tersebut masih menjual cabai dengan harga yang mahal, lantaran mereka juga mendapat stok dari distributor dengan harga yang tinggi.

“Kita terima dari distributor dengan harga di atas Rp 120 ribu, jadi mau bagaimana lagi, tak mungkin kita jualan untuk rugi,” ujar dia.

Baca juga: Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia versi Forbes Juli 2025

Ada pun stok cabai yang dijual di sejumlah pasar tradisional di Kota Ambon selama ini dipasok dari petani di Pulau Buru dan Pulau Seram.

Kenaikan harga cabai rawit ini dpengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari panen yang sedikit hingga kondisi cuaca.

“Biasanya kalau panen melimpah, harganya turun, tapi kalau ada cuaca buruk seperti begini juga memengaruhi harga,” kata Ani, salah satu pedagang lain.

Beda dengan harga cabai rawit yang masih tetap bertahan, harga cabai keriting malah mengalami kenaikan tajam hingga dua kali lipat.

“Kalau cabai keriting baru mulai naik hari ini Rp 80 ribu per kilo, kemarin itu harganya Rp 40 ribu per kilo,” kata Ani.

Terkait harga cabai yang masih sangat mahal tersebut, warga berharap agar dinas perindustrian dan perdagangan menggelar operasi pasar, guna menekan kenaikan harga yang lebih tinggi lagi.

“Ini sudah dari awal bulan naik dan harganya belum turun-turun. Kami berharap ada solusi dari pemerintah, dan kalau boleh Disperindag bisa lakukan operasi pasar agar bisa menekan harga-harga,” ungkap Wati, salah seorang warga. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved