Protes Pasokan Air Ngadat dan Kualitasnya Buruk, Warga Satu Perumahan Kompak Tak Bayar Tagihan PDAM
Puluhan warga di komplek perumahan Graha Dimensi, Kabupaten Simalungun, Sumatera kompak tidak membayar tagihan air bersih PDAM Tirta Lihou
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SIMALUNGUN - Puluhan warga di komplek perumahan Graha Dimensi, Kabupaten Simalungun, Sumatera kompak tidak membayar tagihan air bersih PDAM Tirta Lihou selama dua tahun.
Hal itu mereka lakukan karena kualitas dan pasokan air dari PDAM kurang baik dan tidak lancar.
Total tagihan PDAM yang belum dibayarkan sekitar Rp 9 juta.
Pihak PDAM pun menggandeng Kejaksaan Simalungun untuk menagih tunggakan itu pada Selasa (24/6/2025) kemarin.
Direktur Utama PDAM Tirta Lihou, Dodi Mandalahi, beserta Jaksa bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari Simalungun mendatangi warga untuk menagih tunggakan itu.
Warga yang didatangi pun emosi.
Dikutip dari Kompas.com, salah satu warga bernama Thompson Tampubolon, mengungkapkan warga sebenarnya bukan tidak mau membayar tagihan PDAM.
Namun kualitas dan pasokan air dari PDAM sangat buruk.
"Kemarin sore mereka datang menagih, warga di sini mengamuk. Kami bukan tidak mau bayar, tapi bagaimana dengan fasilitas air kami? Kenapa tidak diputus dari dulu, sementara ini sudah dua tahun tidak bayar?" ungkap Thompson saat ditemui di kediamannya, Rabu (25/6/2025) petang.
Menurut Thompson, pasokan air dari PDAM ke rumah warga sering mengalami gangguan sejak dua tahun terakhir.
Kualitasnya pun buruk karena air berwarna keruh.
Tak hanya itu, kadang air yang disuplai dari PDAM bercampur cacing.
Warga kemudian mendatangi bak penampungan dari sumber mata air Tambun yang dikelola PDAM Tirta Lihou UPT Karang Sari.
Ia menambahkan, kondisi fasilitas yang ada sangat tidak memadai.
"Pipa distribusi dari mata air itu melewati sungai.Jika ada yang membuang racun ke sungai dan pipanya bocor, semua orang di perumahan ini bisa terancam," tegasnya.
Menurut Thompson, selain pasokan dan kualitas air, warga juga memprotes soal perubahan kategori pelanggan oleh PDAM.
Warga di perumahan itu menurutna seharusnya mendapatkan subsidi.
Kondisi itu akhirnya membuat warga memilih untuk membuat sumur bor secara swadaya untuk memenuhi kebutuhan air.
Thompson mengungkapkan, ia membayar tagihan air setiap bulannya tergantung pemakaian, berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 90.000.
"Karena fasilitas dan kualitas airnya tidak baik, makanya kami keberatan," ujarnya.
Baca juga: Pantas Saja Ibrahima Konate Ngambek hingga Nego Kontrak Baru dengan Liverpool Mandek
PDAM Lakukan Perbaikan
Menanggapi hal ini, Dodi Mandalahi menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan perbaikan pada sumber mata air yang dikeluhkan oleh warga.
Ia juga menjelaskan, kedatangan mereka ke rumah pelanggan bertujuan untuk mengecek kondisi air.
Dodi memperkirakan, rata-rata pembayaran air per rumah tangga di perumahan tersebut sekitar Rp 60.000 per bulan, dengan total tunggakan lebih dari satu tahun, kerugian perusahaan mencapai Rp 9 juta.
"Ada sekitar 35 hingga 46 rumah tangga di sekitar sini. Semua kompak, awalnya mereka mengeluh airnya keruh dan ada cacing. Sudah kita perbaiki," jelas Dodi saat dihubungi via telepon, Rabu malam.
Dodi menegaskan, selama ini pihak UPT Karang Sari telah berupaya menagih tunggakan, namun pelanggan tidak mau membayar.
Oleh karena itu, direksi meminta bantuan Jaksa bidang Datun Kejari Simalungun untuk melakukan penagihan. Ia memastikan bahwa perubahan status pelanggan air minum di perumahan tersebut telah sesuai dengan Peraturan Bupati No 17 Tahun 2007.
"Air kita masih murah, hanya Rp 2.700 per meter kubik. Pelanggan harus membayar tunggakan meskipun air dipakai atau tidak," tegas Dodi.
Meski demikian, Dodi menyampaikan, pihaknya memberikan kesempatan kepada pelanggan yang menunggak untuk menghadiri pertemuan, mengingat PDAM Tirta Lihou adalah milik Pemkab Simalungun dan direksi berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima kepada pelanggan.
"Sebagian biaya pembayaran air dari pelanggan digunakan untuk biaya pemeliharaan, sehingga kami dapat memberikan pelayanan yang terbaik," pungkasnya. (*)
Lerai Siswi Berkelahi, Guru di Simalungun Justru Dilaporkan: Niat Baik Berbuah Petaka |
![]() |
---|
Bus Rombongan Wisatawan di Simalungun Terbakar, Puluhan Penumpang dan Kru Selamat |
![]() |
---|
Tragedi Memilukan 2 Balita di Simalungun, Tewas Setelah Terjebak di Rumahnya yang Terbakar |
![]() |
---|
Berita Kecelakaan: Nasib Nahas Ibu & Anak, Sopir Baru Sadar Setelah Terdengar Suara dari Kolong Truk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.