Mimbar Legislasi: Nur Kholis Majid Ajak Masyarakat Selesaikan Sampah dari Hulu ke Hilir
Harapan itu disampaikan mengingat masih banyaknya sampah liar yang bertebaran di bahu-bahu jalan
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTIUL - Sekretaris Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul, Nur Kholis Majid, S.T.P., berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk membentuk satuan tugas (Satgas) menangani permasalahan sampah.
Harapan itu disampaikan mengingat masih banyaknya sampah liar yang bertebaran di bahu-bahu jalan dan mengganggu pandangan mata, serta berpotensi menimbulkan permasalahan baru bagi masyarakat.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, menyampaikan, apabila Satgas penanggulangan sampah dibentuk, akan memberikan dampak baik untuk kondisi Bumi Projotamansari. Artinya, tidak lagi terjadi pencemaran lingkungan, banjir, maupun munculnya potensi penyakit baru di masyarakat.
"Saat ini, sampah itu kan masih banyak ya yang berhamburan di bahu-bahu jalan. Kita tidak tahu siapa orang yang melakukan tindakan pembuangan sampah liar. Tapi, kalau kondisi itu terjadi, kan berpotensi menimbulkan berbagai dampak pencemaran lingkungan termasuk munculnya banjir saat kondisi hujan deras," ucap Nur kepada Tribunjogja.com, Kamis (26/6/2025).
Disampaikannya, beberapa waktu lalu, di Bantul sempat terjadi banjir dan kerap ditemukan adanya genangan air saat musim hujan tiba. Saat ditelusuri, kondisi itu terjadi karena tumpukan sampah yang menghambat saluran pembuangan air atau selokan di beberapa titik di Bumi Projotamansari, terutama di daerah sub urban.
Ia pun menyebut bahwa sebenarnya masalah sampah menjadi tanggung jawab semua pihak. Terkadang, sebagai manusia, kita tidak menyadari hal tersebut dan saling menyalahkan. Akan tetapi, manusia sebagai makhluk sosial, seharusnya sadar dengan kondisi yang ada dan harus melakukan penyelesaian masalah dari hulu sampai hilir.
"Pemerintahan tentu saja mungkin sudah melakukan program untuk masyarakat menyelesaikan masalah sampah ini. Anggota DPRD juga tentu juga harus mendampingi, mengawal dalam hal penganggaran, dan peraturan tentang sampah. Namun, masyarakat juga harus berperan aktif dalam penanganan sampah ini dari rumah dan diri kita masing-masing," tuturnya.
Nur mengajak masyarakat untuk dapat mengubah kebiasaan atau habit dalam pengelolaan sampah dimulai dari rumah tangga. Akan tetapi, sebelum itu, perlu ada peran dari pemerintah setempat untuk turut andil dalam memberikan edukasi, sosialisasi, maupun kampanye tentang pentingnya memilah dan mengolah sampah dari hulu.
"Nanti, kalau kesadaran dan kebiasaan tentang sampah ini tumbuh, Insya Allah darurat sampah ini akan terselesaikan. Saya juga selalu menegaskan dalam setiap rapat komisi, bahwa masalah sampah ini menjadi perhatian utama yang harus diselesaikan. Masyarakat masih belum sadar betul mengurangi sampah, sehingga perlu pelatihan pengolahan sampah untuk rumah tangga," kata Sekretaris Fraksi PKS ini.
Menurutnya, seberapapun anggaran yang digelontorkan untuk mengatasi masalah sampah, jikalau habit masyarakat tidak kunjung berubah untuk menerapkan pilah pilih sampah, maka tidak akan berubah. Ia turut berharap pengurangan sampah menjadi kebiasaan di rumah. Setelah makan, sisa makanan organik dipisahkan dari sampah non organik.
Selanjutnya, sampah yang telah dipilah harus diolah. Sampah organik bisa menjadi kompos dan nonorganik bisa didaur ulang. Dalam melakukan hal itu, anggota keluarga di rumah perlu membagi tugas. Maka dari itu, penting bagi seluruh elemen untuk sadar bahwa sampah perlu diselesaikan dari sumber yang memproduksi sampah yakni setiap individu.
"Artinya, perlu diingat bersama-sama bahwa sampahku, tanggung jawabku. Kalau perlu di buat Sumpah Sampah dalam komunitas masyarakat dalam pengelolaan sampah," tandas Nur Kholis.(nei)
Rumah Warga di Bulan Klaten Kebakaran, Gara-gara Lupa Matikan Kompor saat Pergi |
![]() |
---|
Bupati Sleman Kukuhkan Dewan Pendidikan, Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan |
![]() |
---|
Kapanewon Pengasih Kulon Progo Jadi Percontohan Penanganan Disabilitas Psikososial Lewat CMHC |
![]() |
---|
Konsumsi Listrik Nasional Semester I 2025 Tumbuh 4,36 Persen Menjadi 155,62 TWh |
![]() |
---|
Konferensi Pesantren Nasional Akan Digelar di DIY untuk Selamatkan 20 Juta Keluarga Miskin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.