PSIM Yogyakarta

Daftar Pemain PSIM Yogyakarta yang Sudah Diumumkan per Pekan Ketiga Juni 2025

Di pekan ketiga Juni 2025, nama terbaru yang diumumkan PSIM Yogyakarta adalah sosok pemain bertahan serba bisa. 

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
LATIHAN - Foto dok ilustrasi. Pemain PSIM Yogyakarta saat berlatih di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM - PSIM Yogyakarta sedang bersiap-siap menghadapi kompetisi Liga 1 Indonesia. Persiapan Laskar Mataram, di antaranya adalah mengumpulkan pemain yang akan terlibat membela tim di Liga 1 nanti. 

Di pekan ketiga Juni 2025, nama terbaru yang diumumkan PSIM Yogyakarta adalah sosok pemain bertahan serba bisa. 

Ia adalah Rendra Teddy Wijanarko. Pemain yang musim lalu berkontribusi besar untuk PSIM Yogyakarta itu kembali dipertahankan untuk bermain di Liga 1 nanti.

Selain Rendra Teddy Wijanarko, manajemen PSIM Yogyakarta juga sudah mengumumkan lima pemain lainnya lebih dulu. 

Mereka adalah dua legiun asing Rafael De Sa Rodrigues dan Yusaku Yamadera. Kemudian, tiga punggawa lokal Rio Hardiawan, Savio Sheva dan Harlan Suardi.

Selain enam pemain ini, PSIM Yogyakarta juga sudah mengumumkan satu pelatih kepala yakni Jean-Paul Van Gastel.

Untuk staf kepelatihan seperti asisten pelatih, pelatih kiper, pelatih fisik hingga analis tim pun belum ada pengumuman.

Daftar sementara pemain PSIM Yogyakarta jelang kick off Liga 1 Indonesia:

  • Rafael De Sa Rodrigues 
  • Yusaku Yamadera
  • Rio Hardiawan
  • Savio Sheva
  • Harlan Suardi
  • Rendra Teddy Wijanarko

Nama terakhir merupakan pemain bertahan serba bisa. Ia melanjutkan baktinya setelah menjadi figur kunci dalam keberhasilan Laskar Mataram meraih promosi bersejarah setelah 18 tahun penantian.

"Senang dan bangga sekali bisa kembali membela PSIM di kasta tertinggi sepak bola Indonesia,” ujar Teddy, Jumat (20/6/2025) malam.

Pria yang lahir di Sidoarjo pada 14 Juni 1996 itu di musim lalu memiliki peran yang cukup signifikan di klib berlogo Tugu Pal Putih.

Ia tampil solid dalam 17 pertandingan dengan total 1.253 menit bermain, piawai menjalankan peran ganda sebagai bek tengah maupun bek kanan.

Menatap tantangan Liga 1, ia tidak memasang target pribadi, melainkan fokus pada kemenangan tim.

"Saya ingin selalu berusaha memenangkan setiap pertandingan dan menampilkan performa sebaik mungkin," tegasnya.

Selain ambisi profesional, kenyamanan menjadi faktor penting bagi Teddy untuk bertahan di Yogyakarta.

"Suasana kota Jogja yang sangat ramah membuat saya betah untuk terus mengabdi di sini," tambahnya.

Manajer PSIM Yogyakarta, Dyaradzi Aufa Taruna, mengungkapkan alasan dipertahankannya Teddy karena bermain konsisten di musim lalu.

"Kita senang bisa mempertahankan Teddy karena dia merupakan salah satu kapten tim musim lalu, yang bawa PSIM juara Liga 2 dan promosi ke Liga 1," ungkap Razzi.

Razzi menyoroti kemampuan versatile-nya Teddy untuk bermain di berbagai posisi, yang sangat berguna dari segi taktik.

"Teddy juga selalu konsisten penampilannya. Bahkan, kemarin juga dicoba di beberapa posisi, seperti di bek kanan. Artinya, dia menunjukkan bahwa pemain ini akan berguna dari segi taktikal karena bisa bermain di banyak posisi," tuturnya.

Razzi juga memuji etos kerja tinggi Teddy. Ia sempat mengalami cedera parah yang dikira akan mengakhiri musimnya, tetapi justru berhasil kembali ke lapangan.

"Dengan semangatnya untuk recovery dan latihan mandiri, dia gigih untuk kembali. Dan akhirnya, dia bisa main di beberapa pertandingan terakhir, sampai dia juga jadi pemain inti di pertandingan final," jelas Razzi

Mantan pemain Arema FC dan Deltras FC ini diharapkan dapat menjaga konsistensinya di Liga 1.

"Harapannya, semoga Teddy ini bisa terus konsisten ke depannya," pungkas manajer berusia 24 tahun itu. 

Pelatih baru PSIM 

PSIM Yogyakarta resmi menunjuk pelatih asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel sebagai nahkoda anyar.

Kehadiran sosok mantan asisten Ronald Koeman di saat menukangi Feyenoord di Eredivisie itu diharapkan mampu membawa Laskar Mataram berbicara banyak di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.

"Dia sempat jadi asistennya Ronald Koeman, Fred Rutten dan Giovanni van Bronckhorst di divisi 1 Belanda," ujar Manajer PSIM Yogyakarta, Dyaradzi Aufa Taruna, Selasa (17/6/2025) malam.

Puncak prestasinya, lanjut Razzi, sebagai pelatih kepala adalah saat sukses membawa klub NAC Breda promosi ke Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda.

"Dia juga sempat melatih di divisi 2 Belanda, dan membawa klub tersebut promosi ke divisi 1 Belanda," tambah Razzi.

Pengalamannya pun kian lengkap setelah menangani klub di Liga Super China, Ghuangzhou City, dan terakhir menjabat sebagai asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas.

Razzi mengakui bahwa proses negosiasi untuk mendatangkan Van Gastel berjalan alot karena level pengalamannya yang tinggi.

Namun, faktor penentu di balik kesepakatan ini adalah kepercayaan sang pelatih terhadap visi dan proyek jangka panjang yang ditawarkan oleh Laskar Mataram.

"Beliau sangat percaya dengan proyek ini. Ini yang paling penting," ujar Razzi, seraya menegaskan bahwa kualitas taktikal Van Gastel tidak perlu diragukan lagi.

Untuk musim perdananya di Liga 1, manajemen PSIM menargetkan stabilitas tim sebagai prioritas utama.

"Untuk target, pastinya seperti yang selalu kita sampaikan, bahwa untuk musim pertama ini, PSIM mengincar stabilitas. Artinya, kita mau bertahan dengan nyaman, tidak mau setiap minggunya berada di zona degradasi," pungkas Razzi. 

Jadwal latihan perdana

PSIM Yogyakarta menjadwalkan latihan perdana pada 23 Juni 2025.

Rencana PSIM Yogyakarta untuk menggelar latihan perdana pada 23 Juni 2025 tersebut disampaikan oleh Manajer PSIM Yogyakarta, Dyaradzi Aufa Taruna.

Hal ini disampaikan oleh Razzi pada wartawan usai menemui Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, pada Selasa (10/6/2025).

"InsyaAllah sudah siap. Timnya sudah siap. Kemarin komunikasi dengan pelatih kepala latihan tanggal 23," ujar ujarnya kala itu.

Pria berusia 24 tahun itu menuturkan, persiapan sekitar 6 minggu sebelum kick off kompetisi Liga 1 dinilai cukup untuk membentuk tim.

"Karena beliau (pelatih) maunya 6 minggu (sebelum kick off), kan kita ngikut pelatih. Pelatih mintanya 6 minggu, jadi kita latihan pertama tanggal 23," imbuhnya.(mur)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved