Berita Magelang
Rencana Magelang Siapkan Alat Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Minyak
Grengseng mengatakan bahwa nantinya pihaknya akan menyiapkan alat di seluruh wilayah Kabupaten Magelang agar sampah dapat diolah menjadi BBM
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Pengelolaan Sampah di Magelang Dimulai dari Desa
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Penyelesaian persoalan sampah di Kabupaten Magelang diharapkan dapat dimulai langsung dari tingkat desa.
Hal tersebut ditekankan Bupati Magelang, Grengseng Pamuji, dalam kegiatan Bakti Sosial (Baksos) peringatan Hari Keluarga, Hari Anak, Hari Lahir Pancasila, dan Hari Lingkungan Hidup yang digelar di Dusun Pongangan, Desa Pagersari, Kecamatan Mungkid.
Grengseng menyampaikan, Pemerintah Desa Pagersari dapat berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup agar pengelolaan sampah dapat diformulasikan dan direncanakan untuk ditangani secara mandiri di tingkat desa.
Grengseng mengatakan bahwa nantinya pihaknya akan menyiapkan alat di seluruh wilayah Kabupaten Magelang agar sampah dapat diolah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun Refuse Derived Fuel (RDF).
"Kalau kita kompak dan mau bergotong royong, barang sampah yang kecil tidak ada artinya. Tapi kalau kuantitasnya banyak serta mempunyai kontinuitas dan dikontrol kualitasnya, sampah itu akan bernilai dan mempunyai arti di pasar," lanjutnya.
Ia menambahkan, pemerintah menargetkan penggunaan energi hijau sebagai solusi mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Salah satu langkah nyata menuju target tersebut adalah melalui pengelolaan sampah yang tepat.
"Sehingga nantinya Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Pasuruan maupun di Bandongan tidak lagi penuh, karena sampah bisa selesai di desa," tutup Grengseng.
• Kantor Disperinaker Kabupaten Magelang Pindah karena Tak Memadai Tampung Pencari Kerja
Masalah Level Desa
Kepala Desa Pagersari, Sri Mulyanto, mengungkapkan bahwa wilayahnya telah memiliki TPS3R dan Bank Sampah di setiap dusun.
"Ini solusi yang pas, karena penanganan sampah melalui TPS3R jika tidak dilakukan di desa akan membutuhkan biaya dan tenaga yang besar karena harus dibawa ke Pasuruan, Grabag, maupun Bandongan," ujar Mulyanto.
Ia menjelaskan, TPS3R di Desa Pagersari telah beroperasi sejak 2017 dan telah berjalan sekitar delapan tahun.
Sementara itu, seluruh dusun di desa tersebut telah memiliki Bank Sampah sejak 2023.
"Alhamdulillah, selain bisa memilah sampah dan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, dengan adanya Bank Sampah ini juga memberikan nilai ekonomis bagi warga dusun di Desa Pagersari," imbuhnya. (tro)
Pesan AHY Saat Retret Kadin di Akmil Magelang, Singgung Pertumbuhan Ekonomi |
![]() |
---|
Apa Kata Walkot Magelang Soal Pro dan Kontra Bendera One Piece |
![]() |
---|
Akmil Magelang Jadi Lokasi Retret Kadin, Prabowo Hadir, Peserta Diangkut Pakai Hercules |
![]() |
---|
Melihat Pernikahan Sepasang Tembakau di Lereng Sumbing Windusari Magelang |
![]() |
---|
SELMA dan INFORMA Electronics Resmi Buka Toko Perdana di Artos Mall Magelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.