60 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul, Pantai Jadi Tujuan Favorit Selama Libur Waisak 2025

Kepala Dispar Gunungkidul, Oneng Windu, mengatakan sebanyak  90 persen kunjungan wisatawan tercatat menuju lokasi wisata pantai.

|
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
LIBUR WAISAK 2025 - Penampakan kunjungan wisatawan di Pantai Sepanjang, Gunungkidul, Senin (12/5/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul mengatakan kawasan pantai menjadi destinasi yang paling banyak dituju wisatawan untuk menghabiskan libur panjang Waisak 2025 ini.

Kepala Dispar Gunungkidul, Oneng Windu. mengatakan sebanyak 90 persen kunjungan menuju lokasi wisata pantai.

Sedangkan sekitar 10 persen lagi tersebar ada yang ke desa wisata maupun destinasi wisata lainnya.

"Kawasan pantai masih menjadi primadona bagi wisatawan. Pantai yang paling banyak dikunjungi itu Pantai Drini dan Slili," ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (12/5/2025).

Pada libur panjang Waisak kali ini, tuturnya, total kunjungan wisatawan mengalami kenaikan signifikan dibandingkan dengan hari biasa.

Terhitung, pada Sabtu (10/5/2025) jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 9.700 orang.

Kemudian, Minggu (11/5/2025) kunjungan wisatawan sebanyak 32.900 orang, sedangkan pada hari ini (12/5/2025) jumlah kunjungan sebanyak 20.100 orang. 

"Ada kenaikan lumayan dibandingkan hari biasa yang raat-rata kunjungan 5.000 per hari. Dan, memang puncaknya terjadi pada Minggu kemarin. Untuk besok, Selasa (13/5/2025) kami harap kunjungan wisatawan masih mengalami kenaikan," paparnya.

Baca juga: Pakai Anggaran APBD Rp180 Juta, Disdag Gunungkidul Revitalisasi Kios di Pasar Ngalang 

Sub Koordinator Objek dan Daya Tarik Wisata Dispar Gunungkidul, Aris Sugiantoro, menambahkan pihaknya juga meningkatkan pengawasan di tempat pemungutan retribusi (TPR) di kawasan pantai guna memastikan tidak ada praktik pungli di lapangan.

"Kami sudah sosialisasikan kepada petugas kami di lapangan untuk bekerja sesuai dengan SOP. Nantinya pun, akan ada tim siber anti-pungli yang ikut mengawasi," ungkapnya.

Untuk menghindari adanya kecurangan tersebut, Aris juga mengimbau kepada wisatawan untuk melakukan pembayaran secara online atau daring.

Menurutnya, pembayaran daring atau online dapat meminimalisir terjadinya praktik ilegal tersebut.

"Sekarang kan, TPR sudah menggunakan sistem E-ticketing yang serba online termasuk pembayaran. Maka dari itu, kami minta wisatawan bisa menggunakan pembayaran lewat QRIS ataupun M-Pos, sehingga uang yang masuk langsung ke rekening Pemda tidak melalui perantara lagi," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved