Timnas Indonesia
3 Fakta Sanksi FIFA untuk Indonesia karena Ujaran Kebencian ke Bahrain, Denda dan Batasi Penonton
Federasi sepakbola dunia, FIFA resmi menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Sanksi tersebut diberikan kepada Indonesia buntut dari insiden diskriminasi
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Federasi sepakbola dunia, FIFA resmi menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
Sanksi tersebut diberikan kepada Indonesia buntut dari insiden diskriminasi yang terjadi saat Timnas Indonesia menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 25 Maret 2025 lalu.
Berikut sejumlah faktanya:
1. Pendukung dari Indonesia lakukan perilaku diskriminatif
Exco PSSI, Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya menerima surat dari FIFA terkait sanksi tersebut.
“Jadi kemarin kita sudah dapat surat dari FIFA tentang referensi FDD 2338 tentang Pasal 18 diskriminasi. Jadilah keputusan dari FIFA bahwa PSSI harus bertanggung jawab terhadap perilaku diskriminatif suporter pada saat Indonesia melawan Bahrain yang dimainkan 25 Maret 2025. Di sana FIFA juga mengirimkan laporan, jadi ada monitoring system mereka,” kata Arya Sinulingga dalam keterangan resminya, Minggu (11/5/2025).
Arya menyebut berdasarkan laporan tersebut, FIFA menyatakan bahwa suporter Indonesia paling aktif di tribun utara dan selatan.
“Peristiwa insiden terjadi di sektor 19 pada menit ke-80. Sekitar 200 suporter tuan rumah meneriakkan slogan xenophobia (ujaran kebencian) Bahrain bla bla,” terangnya.
2. PSSI disanksi Rp400 juta

Atas insiden tersebut, PSSI sebagai federasi sepakbola Indonesia mendapatkan sanksi denda Rp 400 juta.
Selain itu, FIFA juga memberikan hukuman pembatasan penonton saat Indonesia menjamu China di SUGBK pada 5 Juni 2025 mendatang.
“Akibatnya, yang pertama, PSSI didenda hampir setengah miliar atau sekitar Rp 400 juta. Kemudian yang kedua, PSSI diperintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas,” katanya.
Ia mengatakan, FIFA merekomendasikan 15 persen kursi tersedia harus ditutup.
"Dengan menutup sekitar 15 persen kursi tersedia. Ini terutama di Tribune di belakang gawang. Artinya yang di utara dan selatan. Kita harus memberikan plan kepada FIFA soal rencana tempat duduk 10 hari sebelum pertandingan,” kata Arya.
Namun, soal pembatasan penonton saat menghadapi China nanti, FIFA memberikan kelonggaran dengan mengisi 15 persen tersebut dengan komunitas khusus seperti pelajar, atau perempuan.
Bagaimana Timnas U23 Indonesia Lolos ke Semifinal AFF? Ini 3 Skenario Jelang Duel Kontra Malaysia |
![]() |
---|
Timnas Indonesia Waspadai Malaysia Jelang ASEAN Cup U-23 2025 |
![]() |
---|
UPDATE RANKING FIFA Juli 2025: Indonesia Naik Daun, Lampaui Lima Negara |
![]() |
---|
KABAR Terbaru Marselino Ferdinan yang Belakangan Jarang Dimainkan di Oxford United |
![]() |
---|
Nova Arianto Panggil Dua Talenta Akademi PSS Sleman Ikuti Seleksi Timnas U-17 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.