PSS Sleman

PSS Sleman Terancam Degradasi, Kemenangan Atas PSIS Semarang Jadi Harga Mati

Duel PSIS Semarang kontra PSS Sleman akan tersaji di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (9/5/2025) sore ini pukul 15.30 WIB.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
PEMAIN PSS: Pemain PSS Sleman foto bersama sebelum berlaga di Stadion Maguwoharjo, Sleman beberapa waktu lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kemenangan menjadi harga mati atau wajib diraih PSS Sleman saat menghadapi PSIS Semarang pada lanjutan Liga 1 2024/2025.

Duel PSIS Semarang kontra PSS Sleman akan tersaji di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (9/5/2025) sore ini pukul 15.30 WIB.

Bila PSS Sleman kalah di laga tersebut, maka secara kalkulasi bisa dipastikan Super Elja menjadi tim pertama yang akan terdegradasi dari Liga 1 2024/2025.

Pasalnya, PSS Sleman kini baru mengantongi 25 poin dari 31 laga.

PSS Sleman sendiri sebetulnya punya tiga laga sisa termasuk melawan PSIS Semarang. Poin maksimal yang bisa didapatkan 9 angka dari tiga laga itu.

Bila berhasil sapu bersih kemenangan di tiga laga sisa, maka poin mereka menjadi 34.

Tapi jika kalah dari PSIS Semarang, maka poin maksimal yang bisa didapat PSS Sleman dari dua laga sisa bila menang yakni 31.

Otomatis, PSS Sleman tak akan bisa finish di atas Semen Padang FC yang sudah mengantongi 31 poin dari 31 laga.

Hal ini karena mereka kalah head to head dari Kabau Sirah di dua pertemuan musim ini.

Pada leg pertama, PSS Sleman kalah 1-0 dan leg kedua Super Elja lagi-lagi takluk dengan skor 2-4.

Asisten pelatih PSS Sleman, Ansyari Lubis pun mengakui jika laga kontra PSIS Semarang bak laga hidup dan mati bagi tim kesayangan BCS-Slemania tersebut. 

Bila kalah, perjalanan PSS Sleman untuk bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia dipastikan selesai.

"Kita juga harus berpikir dan berjuang. Karena harapan kita sama dengan PSIS untuk pertandingan besok. Kalau kita kalah selesai," ujarnya saat konferensi pers sebelum laga, Kamis (8/5/2025).

Mantan pemain Persib Bandung itu menegaskan, meski harapan PSS Sleman untuk bertahan cukup tipis, namun semua hal masih mungkin terjadi.

Oleh sebab itu, tak ada alasan bagi Cleberson dan kawan-kawan untuk tidak berjuang mati-matian melawan Laskar Mahesa Jenar.

"Makanya harapan sekecil apapun kita perjuangkan besok. Kalau kita mau menang ya semua pemain harus berjuang," tegasnya.

Pria yang pernah mencatatkan 8 gol dari 30 penampilan bersama Timnas Indonesia era 1995-1997 itu menyebut, persiapan PSS Sleman menyambut partai krusial itu sudah maksimal.

Meski tanpa Pieter Huistra di pinggir lapangan, namun semua taktik dan strategi dan instruksi yang dijalankan berasal dari pelatih asal Belanda tersebut.

"Yang pasti persiapan kita untuk menghadapi PSIS cukup baik. Pelatih kepala (Pieter Huistra) menekankan kepada kita ini pertandingan final," katanya.

"Artinya kita harus berjuang apapun ceritanya semua pemain harus mengeluarkan segala kemampuannya. Yang paling pasti harus fokus dalam pertandingan besok hari," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved