Penipuan Modus Aktivasi IKD, Tabungan ASN Pemkot Jogja Tersedot Rp1 Juta

Warga Kota Yogyakarta harus meningkatkan kewaspadaannya terhadap modus penipuan berkedok aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
WASPADA: Kepala Disdukcapil Kota Yogya, Septi Sri Rejeki, mengimbau agar masyarakat Yogyakarta waspada penipuan modus aktivasi identitas kependudukan digital. 

TRIBUNJOGJA.COM - Warga Kota Yogyakarta harus meningkatkan kewaspadaannya terhadap modus penipuan berkedok aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).

Dalam beberapa hari terakhir, publik dihebohkan oleh sindikat yang mengatasnamakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Yogya tersebut.

Kepala Disdukcapil Kota Yogya, Septi Sri Rejeki, mengatakan, pelaku melancarkan aksinya dengan dua metode, yakni lewat pesan singkat, atau sambungan telepon WhatsApp.

Setelah warga yang dihubungi berhasil diyakinkan dan terperdaya, pelaku bakal mengirimkan sebuah link yang mengarah pada pishing.

"Sudah ada korban, salah satu ASN di Pemkot Yogya, yang tabungannya tersedot Rp1 juta, katanya seperti digendam. Jadi, ini sudah sangat meresahkan masyarakat," tandasnya, saat dikonfirmasi, Kamis (8/5/25).

"Saya yang Kepala Disdukcapil saja dihubungi loh, sama penipunya. Saya terima puluhan aduan, ada warga biasa, tokoh masyarakat, pejabat, sampai anggota dewan," tambah Septi.

Bahkan, nama salah satu kepala bidangnya (kabid) pun turut dicatut oleh pelaku untuk melangsungkan rentetan aksi penipuan tersebut.

Septi pun menegaskan, semua nomor pribadi yang mengatasnamakan pegawai informasi dari Disdukcapil dan Mal Pelayanan Publik (MPP), dapat dipastikan hoaks.

"Kami dalam menginformasikan ke masyarakat, tidak per by name, karena jumlahnya kan banyak sekali. Kegiatan aktivasi atau jemput bola, kita koordinasikan dengan kelurahan, kemantren, atau kader GISA," cetusnya.

Menurutnya, modus penipuan semacam itu sejatinya sudah cukup marak sejak sekitar empat bulan silam, namhn di luar wilayah Kota Yogyakarta.

Sebagai langkah antisipasi, Disdukcapil Kota Yogya pun sudah melancarkan pemberitahuan kepada khalayak luas melalui seluruh lini media sosialnya.

"Makanya, pemberitahuan sudah kita gencarkan sebelum (penipuan) marak di Kota Yogya. Selain lewat medsos, kami informasikan juga lewat JSS dan grup-grup WA warga tingkat RT dan RW. Tapi, mungkin ada yang belum menyimak," katanya.

Salah satu korban penipuan berkedok aktivasi IKD, Nur, sampai menyambangi langsung Kantor Disdukcapil di kompleks Balai Kota Yogyakarta pada Kamis (8/5/25) sore.

Ia datang untuk menanyakan kebenaran perintah si penipu yang menghubunginya melalui chat, telepon, hingga video call WhatsApp tersebut.

"Dia tahu nama dan alamat saya, makanya saya bingung, ini benar atau tidak. Karena hati-hati saja, makanya saya datang ke kantor, biar bisa tanya langsung," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved