Rudal Hipersonic Yaman Tembus Pertahanan Udara Israel, Sirine Langsung Meraung-raung di Kota Haifa

Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) meluncurkan rudal balistik hipersonik dengan target kota Haifa Israel.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
khaberni/tangkap layar
RUDAL BALISTIK - Tangkap layar Khaerni, Selasa (25/3/2025) menunjukkan peluncurkan rudal balistik kelompok Houthi dari Yaman yang menargetkan Tel Aviv, Israel. Houthi menegaskan, entitas Israel dan Israel menjadi sasaran serangan yang sah seiring dilakukannya lagi agresi militer Israel di Jalur Gaza. 

TRIBUNJOGJA.COM - Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) meluncurkan rudal balistik hipersonik dengan target kota Haifa Israel.

Serangan yang dilancarkan pada 23 April tersebut berhasil menembus wilayah Israel meski sempat dicegat sistem pertahanan udara.

Ledakan dari rudal balistik itu memicu berbunyinya sirine di Kota Haifa dan pemukiman Israel di  pemukiman Israel di seluruh Galilea Atas bagian barat.

Dikutip dari Tribunnews.com, serangan YAF ke wilayah Israel ini merupakan bentuk dukungan terhadap Palestina yang terus ditindak oleh zionis.

Sirene meraung-raung di Haifa dan pemukiman Israel di seluruh Galilea Atas bagian barat akibat rudal Yaman

"Untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan para pejuang mereka, dan sebagai penolakan terhadap genosida yang dilakukan oleh musuh Israel... Pasukan rudal YAF melakukan operasi militer yang menargetkan target vital musuh Zionis di wilayah Haifa yang diduduki dengan rudal balistik hipersonik," kata tentara Yaman dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.

"Rudal tersebut mencapai sasarannya dan sistem pencegat gagal mencegatnya. Hal itu menyebabkan ketakutan dan kepanikan di antara para pemukim Zionis, karena lebih dari dua juta Zionis menuju tempat perlindungan," tambah pernyataan itu.

Tak hanya meluncurkan rudal balistik hipersonic, YAF juga mengklaim telah melakukan serangan dengan menggunakan drone.

Baca juga: Houthi Luncurkan Dua Rudal Balistik ke Lokasi Vital Israel

Serangan dengan pesawat nirawak tersebut menargetkan titik-titik vital yang ada di Tel Aviv.

YAF mengatakan pada tanggal 18 April bahwa mereka menargetkan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dengan rudal balistik Zulfiqar, bersamaan dengan serangan terhadap USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson di Laut Merah, hanya beberapa jam setelah serangan udara AS menewaskan sedikitnya 74 warga Yaman di Kegubernuran Hodeidah .

Yaman telah berulang kali menargetkan kapal induk AS sebagai respons terhadap kampanye Washington, yang menghabiskan biaya sekitar $1 miliar dan telah menguras persediaan senjata, namun gagal memberikan dampak yang signifikan terhadap gerakan YAF dan Ansarallah. 

Di sisi lain, serangan dari Yaman ini tidak diakui oleh Israel.

Bahkan militer Israel mengumumkan bahwa mereka mencoba mencegat rudal tersebut pada Rabu pagi, sebelum merilis pernyataan yang mengonfirmasi keberhasilan intersepsi. 

"Selama peluncuran rudal, terjadi malfungsi dalam pengiriman informasi dari sistem Angkatan Udara. Malfungsi tersebut telah diatasi dan informasi dikirimkan sebagian dan terlambat," kata militer Israel

Tidak ada korban luka langsung yang tercatat, tetapi sejumlah warga Israel terluka saat bergegas ke tempat perlindungan. 

Israel menggunakan sistem peringatan yang baru dikerahkan untuk memperingatkan para pemukim akan adanya serangan yang akan datang.

Sistem ini pertama kali digunakan selama serangan rudal Yaman minggu lalu, dan juga tidak berfungsi – dengan beberapa laporan bahwa mereka tidak menerima peringatan. (*)

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved