Harga Emas Tinggi, Banyak Perhiasan Rusak Dijual di Pedagang Emas Emperan Pasar Beringharjo Jogja

Harga emas yang tinggi dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjual perhiasan rusak di pedagang emas emperan di Pasar Beringharjo.

Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani
Pedagang emas emperan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (23/04/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Harga emas yang tinggi dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjual perhiasan rusak di pedagang emas emperan di Pasar Beringharjo.

Seorang pedagang emas emperan di Pasar Beringharjo, Seli, mengatakan sejak harga emas melambung memang banyak pelanggannya yang memilih untuk menjual perhiasan, termasuk perhiasan rusak.

“Sejak dua minggu lalu memang banyak pelanggan yang menjual perhiasan, apalagi yang sudah rusak. Misalnya anting tinggal satu, putus, kebanyakan seperti itu (perhiasan rusak),” katanya, Rabu (23/04/2025).

Ia menyebut harga emas yang dibeli berdasarkan atas kadar emas.

Sebelum transaksi, ia akan mengetes dengan batu gosok dan air raksa.

Air raksa tersebut berguna untuk mengetahui keaslian dan kadar emas.

Untuk emas muda, ia akan membeli dengan harga Rp700 ribu per gram, emas 17 karat Rp1,3 juta, sementara emas 22 karat Rp1,5 juta.

“Malah menjadi kesempatan, emas tidak terpakai, kemudian dijual pas harganya tinggi. Kalau emas tua kan lumayan kelihatan naiknya, sebelumnya yang 17 karat itu Rp1 juta, sekarang sudah naik Rp1,3 juta,” sambungnya.

Baca juga: Harga Emas Batangan Antam Rabu 23 April 2025, Turun Rp 48.000 jadi Rp 1.991.000 Per Gram

Pedagang emas emperan lainnya, Umi, menerangkan sejak harga emas melambung memang banyak yang menjual perhiasan.

Ada perhiasan yang sudah rusak, namun ada pula perhiasan yang masih bagus.

“Nggak semua rusak, yang masih bagus juga dijual,” terangnya.

Sebagai pembeli emas, ia pun harus mengetahui harga emas terkini.

Pedagang emas emperan di Pasar Beringharjo memiliki paguyuban yang akan menginformasikan harga emas, khususnya saat harga turun.

“Oleh paguyuban biasanya diinformasikan, khususnya kalau harga turun. Jangan sampai membeli dengan harga kemarin, supaya tidak rugi. Harus tahu harga emas terbaru,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved