Bupati Klaten Usulkan Lima Prioritas Saat Musrenbang, Ada Revitalisasi Pasar Babat dan Manisrenggo

Hamenang mengusulkan ada perbaikan infrastruktur atau pelebaran Jalan Butuh Balerante - Panggang, Balerante-Kemalang.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
MUSRENBANG: Suasana Musrenbangwil Eks Karesidenan Solo Raya di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (23/4/2025). 

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Dewi Rukmini 

Tribunjogja.com Klaten --- Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menjadi tuan rumah gelaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) se-Solo Raya yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng), Rabu (23/4/2025). 

Kegiatan yang diselenggarakan di Pendopo Pemkab Klaten itu dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, jajaran Forkopimda Provinsi Jateng, Ketua DPRD Jateng, dan para Bupati/Walikota di wilayah Eks Karesidenan Solo Raya meliputi Kota Surakarta, Karanganyar, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, serta Sragen. 

Gelaran Musrenbangwil itu dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2026. 

Pada acara tersebut, para Bupati dan Walikota di wilayah Solo Raya terlihat sempat memaparkan usulan rencana program pembangunan di daerah masing-masing, termasuk Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo.

Saat ditemui di sela acara, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, merasa terhormat dan bangga bisa menjadi tuan rumah dalam gelaran tersebut. 

Menurutnya kegiatan tersebut menjadi pematik bahwa spirit aglomerasi Solo Raya bisa benar-benar dilaksanakan bersama ke depan.

"Karena kami tahu posisi Klaten ini sangat strategis sebagai pintu gerbang masuk ke wilayah Provinsi Jawa Tengah dari DIY," ucapnya, Rabu (23/4/2025).

Hamenang menuturkan dalam Musrenbang tersebut, Pemprov Jawa Tengah telah menetapkan prioritas fokus pembangunan 2025 menuju 2026 terkait ketahanan (swasembada) pangan, oleh karena itu, pihaknya mengaku telah mengajukan beberapa usulan program prioritas terkait ketahanan pangan. 

Bupati Klaten Sebut Soal Jual Beli Jabatan di Depan Ribuan Guru

"Kami mengajukan lima usulan prioritas yang berkaitan dengan ketahanan pangan, mulai dari infrastruktur jalan yang berguna untuk jalur distribusi hasil pangan. Kemudian di sisi lain, kami juga mengusulkan penyelesaian permasalahan irigasi di Sungai Dengkeng," paparnya.

"Karena kita tahu Sungai Dengkeng itu selain menjadi berkah, di sisi lain juga jadi masalah sebab sering terjadi banjir tahunan yang akhirnya membuat hasil panen tidak optimal," tambah dia.

Maka dari itu, pihaknya mengusulkan adanya suatu upaya agar Sungai Dengkeng tidak menjadi masalah karena terjadi banjir. 

Pihaknya menyebut banjir di Sungai Dengkeng itu bukan hanya jadi masalah bagi Kabupaten Klaten, tetapi juga Kabupaten Sukoharjo dan Solo Surakarta.

"Maka kami mengusulkan ada normalisasi Sungai Dengkeng dan diharapkan ke depan ada intervensi yang lebih khusus untuk menyelesaikan permasalahan banjir itu agar lebih komprehensif," katanya.

Adapun untuk mempermudah distribusi hasil pertanian, Hamenang mengusulkan ada perbaikan infrastruktur atau pelebaran Jalan Butuh Balerante - Panggang, Balerante-Kemalang. Kemudian, pelebaran Jalan Gebyok-Sambung di Kecamatan Wedi. 

Lalu untuk memfasilitasi penjualan hasil pertanian, pihaknya mengusulkan ada revitalisasi Pasar Babat di Kecamatan Trucuk dan Pasar Manisrenggo. 
Hamenang juga mengajukan usulan penataan kawasan Rowo Jombor.

Penataan itu, antaranya perbaikan atau pengaspalan Jalan di sekitar Rowo Jombor, mengingat kawasan Rowo Jombor memiliki banyak potensi, tak hanya untuk pariwisata tetapi juga bisa mendukung distribusi hasil pangan. 

"Rowo Jombor itu memang kepemilikannya bukan Pemerintah Daerah Provinsi tapi potensinya luar biasa. Karena selain fungsinya sebagai irigasi juga bisa dikembangkan untuk wisata. Jika ada penataan di sekitar Rowo Jombor, kami percaya multiplier effect atau dampaknya bisa dirasakan," tutur dia.

Tak hanya itu, Hamenang juga sempat menyinggung usulan untuk pembangunan sekolah SMA atau SMK di wilayah Kecamatan Kemalang, lantaran, sekolah SMA atau SMK di Bumi Bersinar belum merata. Usulan itupun berasal dari aspirasi masyarakat di wilayah Lereng Gunung Merapi. (Tribunjogja.com/Drm)

Baca berita Tribunjogja.com lainnya di GOOGLENEWS

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved