Bos PSIM Yogyakarta Pertimbangkan Daya Beli Masyarakat sebelum Tentukan Harga Tiket Musim Depan

Manajemen PSIM Yogyakarta bakal melihat daya beli masyarakat sebelum menentukan harga tiket kandang Laskar Mataram

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
TIKET PSIM : Direktur Utama PSIM Yogyakarta, Yuliana Tasno saat ditemui di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Manajemen PSIM Yogyakarta bakal melihat daya beli masyarakat sebelum menentukan harga tiket kandang Laskar Mataram di kompetisi Liga 1 2025/2026.

Hal ini dipastikan agar para suporter PSIM Yogyakarta tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk mendukung tim kesayangannya bertanding di kompetisi kasta tertinggi.

"Itu belum bisa aku jawab sekarang. Cuman kami dari sisi manajemen pasti memikirkan dan mempertimbangkan dari daya beli juga," ujar Direktur Utama PSIM Yogyakarta, Yuliana Tasno, Selasa (22/4/2025).

Liana kemudian mengatakan, meski akan mempertimbangkan daya beli masyarakat, namun dia memastikan akan ada penyesuaian harga tiket kandang PSIM di musim depan dari musim lalu.

"Itu pasti tidak akan kami lupakan. Tapi kalau adjusment (penyesuaian) ada apa tidak, seharusnya ada karena kenapa, karena ini kan gak bisa dong kami pakai budgetnya Liga 2 itu gak memungkinkan sama sekali," jelasnya.

Baca juga: PSIM Yogyakarta Tak Mau Lupakan Talenta Lokal, Putra Daerah Dijamin Masuk List Pemain Liga 1

Seperti diketahui, pada Liga 2 musim lalu saat bermain di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, PSIM menjual tiga kategori tiket dengan harga termurah Rp 35.000, kemudian Rp 45.000 dan termahal Rp 100.000.

Harga tiket sempat mengalami kenaikan ketika menggelar partai final melawan Bhayangkara FC di Stadion Manahan, Solo. Saat itu ada tiga kategori harga tiket yang dijual.

Termurah Rp 55.000 untuk tribun utara dan selatan. Kemudian, harga Rp 80.000 untuk tribun timur dan Rp 165.000 untuk penonton di tribun barat.

Liana mengatakan, untuk mengarungi kompetisi di Liga 1, tentu timnya tak bisa memakai anggaran seperti di Liga 2 musim lalu. Mesti ada peningkatan.

Sebab, dari segi jumlah pertandingan juga lebih banyak dan laga tandang pun akan dijalani hingga keluar pulau, tak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa saja.

"Kalau pakai budgetnya Liga 2 kami juga gak berani handle PSIM seperti itu. Kami maunya kan memberikan yang terbaik yang bisa bersaing di Liga 1 kan," jelasnya.

Dia pun menegaskan akan ada penyesuaian harga tiket namun belum bisa mengumumkan berapa nominalnya.

"Pasti perlu dikerjakan adjustment. Cuma kami gak melupakan untuk mempertimbangkan daya beli masyarakat Yogyakarta. Terdekat menyusun skuat ini dulu, kan mau ngelock first tim," tukasnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved