7 FAKTA TKP Abu Bakar Ali Yogyakarta Dibongkar dan Bakal Disulap Jadi Ruang Terbuka Hijau
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY tengah mempersiapkan transformasi kawasan strategi
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY tengah mempersiapkan transformasi kawasan strategis di pusat kota.
Lahan bekas Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA), yang selama ini berfungsi sebagai kantong parkir wisatawan, akan disulap menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Berikut 7 fakta-faktanya, dan alternatif parkier ke Malioboro.
1. Lokasi Strategis dalam Sumbu Filosofi
Lahan bekas TKP ABA seluas sekitar 7.000 meter persegi akan dialihfungsikan menjadi Ruang Terbuka Hijau.
Kawasan ini berada di jalur Sumbu Filosofi Yogyakarta, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.
Transformasi ini mendukung pelestarian kawasan tersebut.
2. Perencanaan Dimulai Sejak 2024
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY telah memulai penyusunan perencanaan dasar pada tahun 2024, sebagai langkah awal dalam transformasi lahan TKP Abu Bakar Ali menjadi RTH.
3. Dibongkar Setelah Kontrak Berakhir pada 28 April 2025
Kontrak sewa pengelolaan TKP ABA yang sebelumnya dikelola oleh CV ABA Yogyakarta akan berakhir pada 28 April 2025.
Plt Kepala Dinas Perhubungan DIY, Wiyos Santoso menyatakan bahwa masa perpanjangan kontrak ini adalah masa transisi untuk menyelesaikan penataan bersama antara Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta.
“Untuk kontrak sewa pengelolaan asetnya diperpanjang sampai dengan tanggal 28 April 2025,” ujar Wiyos, Selasa (15/4/2025).
Setelah tanggal tersebut, kawasan akan dikosongkan dan bangunan knock down dipindahkan ke area parkir Ketandan.
4. Dibongkar Karena Tak Sesuai Arah Pengembangan Kawasan Sumbu Filosofi
Alasan utama pembongkaran adalah karena lokasi ABA berada dalam kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta, yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.
Kawasan ini dirancang menjadi zona rendah emisi.
Peningkatan Pendapatan Dorong PLN Masuk Fortune Global 500 |
![]() |
---|
3 Kabupaten Penghasil Nangka Terbanyak di DIY, Kulon Progo Peringkat 1 |
![]() |
---|
Film 'Sore: Istri dari Masa Depan' Tembus 2 Juta Penonton, Romansa Lintas Waktu Tiga Negara |
![]() |
---|
Langgar Aturan soal Sampah, Tiga Warga DIY Didenda Jutaan Rupiah |
![]() |
---|
Peringatan Hari Anak Nasional 2025, Forankla Serukan Pemenuhan Hak-hak Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.